REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akibat penjajahan Inggris yang menyebabkan umat Islam terzalimi, maka di zaman kekuasaan Inggris, muncul sejumlah pemikir Muslim yang memperjuangkan kemajuan umat Islam melalui pemurnian, pembaruan pemikiran dan berbagai gagasan untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
Sejumlah pemikir Islam semisal Syah Waliyullah, Sayid Ahmad Khan, Sayid Amir Ali, Muhammad Iqbal, dan Mohammad Ali serta Abdul Kalam Azad. Sejak India memperoleh kemerdekaan pada 15 Agustus 1947, India menjadi negara republik.
Konstitusi India menjamin hak-hak dasar warga negaranya. Sejak itu umat Islam yang minoritas di India tetap memperoleh kebebasan dalam pengembangannya dan hidup berdampingan dengan agama lain.
Umat Islam di India menyebar di negara-negara bagian Uttar Pradesh, Bengali Barat, Bihar, Kerala, Assam, Andra Pradesh, Maharashtra, Kashmir, Tamil Nadu, Gujarat, Karnataka, dan Madya Pradesh.
Kebanyakan Muslim India adalah petani. Di Uttar Pradesh dan Madya Pradesh mereka umumnya menjadi pera jin dan pekerja. Di banyak kota negara bagian Uttar Pradesh kaum Muslimin memegang jalur perdagangan kain tenun. Profesi pedagang juga menjadi tradisi bagi Muslim yang tinggal di Gujarat dan Maharashtra.
Berbincang terkait sistem pendidikan di India, sistem yang dikembangkan di India begitu modern, yakni kurikulum Davis-inizami. Sistem pendidikan ini sudah dirintis sejak pertengahan abad ke- 17. Urangzeb (Alamgir I), kaisar Mogul keenam berupaya menemukan sintesis terbaik antara sufisme India dan ajaran para ulama Islam.
Pada 1683 berdiri madrasah di Lucknow di bawah bimbingan Maulana Nizamudin dan Maulana Muhammad Sahalawi. Sepanjang waktu para santri belajar, bukan hanya fikih tetapi juga nahu dan saraf, filsafat, matematika, tafsir, hadis serta prinsip-prinsip dan sejarah sufisme.
Hingga kini silabus Davis-inizami masih diterapkan di banyak sekolah India dan Pakistan. Mutu pendidikan yang dikembangkan oleh Muslim di India diakui. Madrasah Deoband yang berdiri pada 1867, umpamanya, memiliki reputasi internasional. Mahasiswa berdatangan dari berbagai penjuru dunia ke kota Deoband.
Kurang dari satu dekade kemudian, Sayid Ahmad Khan mendirikan Mohammedan Anglo-Oriental College (MAOC) di Aligarh yang berkembang menjadi Moeslem Uniersity of Aligarh. Pada abad ke 20 perkembangan lembaga-lembaga pendidikan ini semakin pesat.
Perkembangan lembaga pendidikan dapat dilihat misalnya ketika Muslem University of Aligarh mendirikan pusat riset tentang agama Islam dan sejarah negara-negara Asia Barat. Lembaga ini menerbitkan majalah dalam bahasa urdu dan buletin dalam bahasa Inggris.
Di samping itu terdapat Universitas Osmania di Hyderabad, Jamia Millia Islamia di Delhi, Universitas Delhi, Universitas Madras dan Bombay. Lembaga riset tingkat doktoral terdapat di Patna, darul Ulum di Deoband, Nahwatul Musannafeen di Delhi dan lembaga riset Islam di Bombay. Prestasinya dalam bidang pendidikan memberikan arti bagi pengembangan Islam secara keseluruhan hingga saat ini.