REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua mencatat kasus campak terjadi di delapan kabupaten dan satu kota di provinsi itu sepanjang 2017. Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Provinsi Papua, Aaron Rumainum di Jayapura, Kamis (1/2), mengatakan delapan kabupaten dan satu kota dimaksud yakni Kabupaten Jayapura, Mimika, Biak Numfor, Merauke, Keerom, Boven Digoel, Puncak Jaya, Asmat, dan Kota Jayapura.
"Sebenarnya, kasus campak terjadi di Kabupaten Jayapura pada 9 Januari 2017 sebanyak 108 kasus campak tanpa kematian," ujarnya.
Dia memerinci, Kabupaten Mimika mulai 1 Februari 2017 ada 261 kasus campak tanpa kematian, Kabupaten Biak Numfor pafa 9 April 2017 sebanyak 28 kasus campak tanpa kematian. Kota Jayapura pada 8 Mei 2017 sebanyak 166 kasus campak tanpa kematian. Kabupaten Merauke 1 Juli 2017 sebanyak 46 kasus campak dengan satu kematian.
Kabupaten Keerom pada 10 Agustus 2017 sebanyak 22 kasus campak tanpa kematian. Kabupaten Boven Digoel pada 1 Oktober 2017 sebanyak 31 kasus campak tanpa kematian.
Kabupaten Puncak Jaya pada 9 Desember sebanyak 233 kasus campak tanpa kematian. Selanjutnya, sebanyak 558 kasus campak terjadi di Kabupaten Asmat sejak September 2017 hingga Januari 2018.
"Sejak September 2017 sebanyak 34 pasien kasus campak rawat jalan dan 15 pasien rawat inap," ujarnya.
Pada Oktober 2017, pasien kasus campak rawat jalan 28 orang, rawat inap sebanyak 23 orang. Pada November 2017 pasien kasus campak rawat jalan sebanyak 163 orang, rawat inap sebanyak 40 orang. Kemudian Desember 2017 pasien rawat jalan karena campak sebanyak 124 sementara rawat inap sebanyak 68 orang.