REPUBLIKA.CO.ID, KLUNGKUNG -- Pemerintah Kabupaten Klungkung Bali melakukan bedah desa untuk melihat situasi dan keadaan desa secara langsung. Melalui program bedah desa, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta turun lapangan kemudian mengunjungi desa-desa untuk memotret wajah desa dari dekat.
Program ini bertujuan untuk mencari data secara pasti terkait permasalahan maupun potensi desa. Program yang telah berjalan dari 15 Januari 2016 telah berhasil melakukan bedah desa sebanyak 38 desa dari 58 desa dan 6 Kelurahan di Kabupaten Klungkung.
“Saat mengunjungi desa-desa kami melakukan pendataan mulai dari masalah sosial, pendidikan, ekonomi, kesehatan dan permasalahan lainnya. Selain itu, kami juga ingin menggali segala potensi di desa baik sumber daya manusia (SDM) maupun sumber daya alam (SDA) nya”, papar Suwirta dalam keterangan persnya, Ahad (4/2).
Dengan adanya bedah desa ini pemerintah dapat mengetahui data secara pasti tentang data sosial, pendidikan, ekonomi dan kesehatan termasuk infrastruktur desa. “Selama ini data yang ada masih kurang stabil. Melalui bedah desa ini, diharapkan semua data di desa dapat terekam secara langsung dan jelas, sehingga dapat dijadikan bahan untuk penganggaran ditahun berikutnya sesuai skala prioritas”, ungkap Suwirta.
Sebagai solusi dari beberapa permasalahan sosial seperti kemiskinan dan kesehatan yang ditemui di lapangan, dengan program Bedah Desa permasalahan tersebut dapat dilakukan penanganan langsung dalam skala kecil. “Dengan Bedah Desa kami bisa memberikan penanganan secara langsung dalam skala kecil, seperti pemberian bantuan sembako bagi warga kurang mampu dan pelayanan kesehatan atau homecare dari dinas terkait”, jelas Suwirta.
“Saya berharap dengan program bedah desa ini kita jadi mengetahui potensi SDA tiap desa, sekaligus menjadi ajang pengenalan dan promosi destinasi yang ada di masing-masing desa dan saya harap semua dinas agar melakukan inventarisasi permasalahan dan mendata potensi di desa untuk ditindaklanjuti”, harap Suwirta.