Selasa 06 Feb 2018 22:49 WIB

Soekarwo Ingatkan Pejawat tak Gunakan Fasilitas Negara

Kandidat yang bijak tak mungkin menggunakan fasilitas negara.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Jawa Timur Soekarwo
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Gubernur Jawa Timur Soekarwo

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengimbau kandidat calon pemimpin daerah pejawat di Jatim, tidak menggunakan fasilitas negara dalam kontestasi pilkada serentak 2018. Soekarwo pun meminta masyarakat untuk menjalankan fungsi kontrolnya agar pilkada serentak 2018 berjalan fair dan adil.

"Ada hal yang menarik yang disampaikan KPK, petahana harus dikontrol karena cenderung menggunakan fasilitas negara. Saya kira ini indikasi yang dilakukan KPK harus dicermati. Mestinya fasilitas negara tidak digunakan kampanye," kata Soekarwo di Surabaya, Selasa (7/2).

Pria yang akrab disapa Pakde Karwo juga mengingatkan agar kandidat pejawat pada kontestasi pilkada serentak 2018 bisa bersikap bijak. Menurutnya, kandidat yang bijak tidak mungkin menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan politiknya, katena itu melanggar peraturan.

 

Baca juga,  Megawati Paparkan Strategi PDIP Menangkan Pilkada Jatim. 

 

Ketua DPD Demokrat Jawa Timur itu bahkan berpendapat, seharusnya para kandidat pejawat sejak jauh hari sudah meninggalkan fasilitas negara, saat sosialisasi ke masyarakat.

 

Menurutnya, pelepasan fasilitas negara sebaiknya dilakukan bukan saat memasuki masa kampanye, atau sudah ditetapkan sebagai kandidat.   "Fasilitas negara sebaiknya tidak boleh digunakan sejak jauh hari. Bukan hanya setelah pendaftaran," ujar Soekarwo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement