Rabu 07 Feb 2018 09:21 WIB

Warga Tolak Pindah, Sandiaga: Harus Ada Touch and Feel

Masih ada warga di lokasi-lokasi rawan banjir yang menolak untuk dipindahkan.

Rep: Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski sebagian warga Kampung Arus diklaim telah menyepakati proses relokasi, tak dipungkiri masih ada warga di lokasi-lokasi rawan banjir yang menolak untuk dipindahkan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan akan melakukan dialog dengan mereka.

Menurut Sandiaga, sebelum dipindahkan ke lokasi yang baru, para warga harus diajak melihat lokasi itu terlebih dahulu. Dengan begitu, mereka akan memiliki kedekatan dengan tempat tinggal baru. Sandiaga mengatakan akan ada unit yang bertugas melakukan ini.

"Supaya mereka ada touch and feel, dimana mereka akan tinggal setelah, rata-rata kan mereka sudah puluhan tahun di sana, dan mereka sudah nyaman," kata Sandiaga di Balai Kota, Rabu (7/2).

Menurut Sandiaga, masih banyak warga menolak ketika hendak dipindahkan. Mereka menganggap banjir sebagai hal yang sudah biasa mereka hadapi. "Waktu diketok-ketok itu kalian lihat sendiri, enggak mau kan disuruh ini (pindah), sudah biarin aja tinggal, kita sudah biasa," kata Sandiaga menirukan ucapan warga.

Menurut Sandiaga, kondisi ini tak boleh dibiarkan. Sebab, kondisi air yang makin tinggi akan berbahaya bagi mereka. Walaupun mereka mengaku terbiasa, kondisi ini tidak baik bagi generasi mereka di masa depan. "Mereka mungkin sudah biasa tapi kita ingin kehidupan mereka dan anak cucu mereka lebih baik lagi ke depan," ujar dia.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kini sedang menyiapkan kerja sama untuk menyediakan tempat relokasi bagi warga. Sandiaga berupaya mencari tempat tinggal terdekat, kendati beberapa rusunawa telah penuh.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta mengatakan para warga di Kampung Arus, Cawang, Jakarta Timur, sepakat akan melepas tanahnya kepada pemerintah. Dengan begitu, alat berat yang akan digunakan untuk memasang turap-turap di sepanjang sungai bisa masuk melalui area perkampungan.

Menurut Sandiaga, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan melakukan penataan di kawasan Kampung Arus. Namun, sebelum program ini berjalan, ia ingin memastikan ada dukungan dari para warga.

Sandiaga mengaku telah berkomunikasi dengan Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana. Ia meminta Bambang untuk memetakan para warga yang telah menyatakan sepakat. Apabila sudah dipetakan, eksekusi dapat dilakukan tahun ini.

Politikus Partai Gerindra ini menyatakan, para warga meminta dicarikan rumah susun di sekitar Kampung Arus. Ia mengatakan ada beberapa rumah susun di sekitar Cawang yang dapat digunakan untuk merelokasi mereka.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement