REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyampaikan hingga kini pemerintah masih terus melakukan penanganan terhadap para korban gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua. Menurutnya, saat ini masih terdapat 13 korban yang mendapatkan perawatan.
"Asmat sekarang yang dirawat tinggal 13. Kemarin kami telah mengupdate dan tentunya kami membuat langkah-langkah lanjutan," ucap Nila di Gedung Badan PPSDM Kesehatan, Jakarta, Kamis (8/2).
(Baca: Tim Gabungan TNI Lakukan Pendampingan ke Pelosok Asmat)
Pemerintah, kata Nila, akan terus melakukan pengawasan ketahanan pangan terhadap masyarakat setempat setelah langkah pengobatan selesai dilakukan. Langkah ini diperlukan untuk mengawasi para korban yang kembali ke kampungnya sehingga bencana kesehatan tak terjadi kembali.
"Karena mereka kembali ke kampungnya ke distrik ataupun juga ke desa-desanya. Dan ini harus terus memang diawasi juga karena apapun juga ketahanan pangan ini penting," jelas Nila.
Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian Pertanian pun akan membangunnya infrastruktur dan fasilitas di sekitar pemukiman. Seperti menyediakan akses air bersih, sanitasi yang baik, serta memberikan pemahaman pola hidup sehat.
Nila menjelaskan, masalah kesehatan gizi buruk ini disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang dikonsumsi masyarakat. Selain itu, gaya hidup masyarakat pun juga sangat mempengaruhi.
Sementara, lokasi geografis yang dihuni oleh masyarakat setempat juga mempengaruhi distribusi makanan sehingga menyebabkan lemahnya ketahanan pangan.
"Secara geografis ketahanan pangannya itu tidak akan ada karena 90 persen terdiri dari rawa. Dan mereka tinggal di desa," kata dia.