REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar korban banjir Sungai Ciliwung di Kelurahan Kampung Melayu mulai kembali ke rumah masing-masing. Saat ini, jumlah pengungsi yang tercatat sebanyak 230 jiwa dari sebelumnya 1.392 jiwa.
"Data jam 12.00 WIB tadi, masih ada 230 warga yang mengungsi. Itu sudah berkurang jauh dari sebelumnya. Perkiraannya sore ini berkurang lagi," kata Lurah Kampung Melayu, Setiyawan, saat ditemui di kantornya, Kamis (8/2).
Beberapa titik pengungsian, seperti Rusunawa Jatinegara Barat, Masjid Attawwabin RW 03, Masjid Ittihadul Ikhwan RW 08, dan pos RW 07 sudah tidak ditempati pengungsi. Jumlah pengungsi yang paling banyak sebanyak 50 jiwa ada di Kantor Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur.
Saat ini, kawasan yang masih tergenangi air adalah RT 05 RW 03. Meskipun demikian, Setiyawan mengatakan genangan air di kawasan tersebut hanya setinggi 5 hingga 10 cm saja.
Meskipun sebagian besar warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing, Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu masih membuka layanan bagi korban banjir.
"Masalah gangguan kesehatan, dari puskesmas kita buka layanan terus juga ada kunjungan keliling siapa yang sakit. Setelah bersih nanti kita dari pemda, Sudin Kesehatan akan melakukan pembersihan ataupun desinfektan biar kuman-kumannya mati," kata Setiyawan menjelaskan.
Saat ini pihak kelurahan mengutamakan pembersihan lumpur. Apabila tidak segera dibersihkan, lumpur yang dibawa air bisa mengeras dan akan lebih susah dibersihkan.
Sebelumnya, terjadi banjir besar yang menggenangi delapan RW Kelurahan Kampung Melayu. Luapan air tersebut berasal dari Sungai Ciliwung yang meluap akibat hujan deras di Katulampa, Bogor.