REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- TNI Angkatan Laut melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pemerintah Provinsi NTB. Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Didik Setiyono mengatakan, PKS ini dalam rangka pelaksanaan kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018.
Didik menjelaskan, MNEK 2018 merupakan latihan bersama angkatan laut negara-negara sahabat dalam operasi militer yang digelar setiap dua tahun.
"Tujuannya meningkatkan kerja sama dalam menanggulangi bencana dan permasalahan kemanusiaan di suatu kawasan yang perlu mendapat perhatian semua negara," ujar Didik di ruang rapat utama Pemprov NTB, Jalan Pejanggik, Mataram, NTB, Kamis (8/2).
Didik menyebutkan, MNEK 2018 di Lombok dan Bali menjadi kegiatan MNEK ketiga, di mana sebelumnya digekar di Batam dan Kepulauan Anambas, Natuna pada 2014, dan Padang pada 2016.
Didik menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah daerah Provinsi NTB atas kerja samanya menyukseskan kegiatan ini.
"Harapan kami bisa menjual budaya dan wisata yang bisa diandalkan dari daerah ini," ucap Didik.
Didik menerangkan, MNEK 2018 mengambil tema "Kerja Sama untuk Menanggapi Bencana dan Permasalahan Kemanusiaan". Hal ini dilatarbelakangi letak geologis Indonesia sangat rawan bencana karena terletak pada cincin api yang berpotensi terjadi bencana gempa bumi, gunung meletus, tsunami, dan tanah longsor.
Sedangkan ditinjau dari letak geografis, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki kerawanan terhadap tindak kriminal dan ilegal melalui laut.
Kata Didik, beragam kegiatan MNEK 2018 pada 4-9 Mei meliputi ice breaking, naval exercise, upacara pembukaan, admiral inspection, pelayaran kebangsaan, pameran maritim, kirab kota, Mataram Komodo Fun Run dan fun bike, culinary program, culture perfomance, city tour, spouse program, kemah pesisir, marine vilage, Medical Civic Activity Program, Engineering Civic Activity Program, transplantasi terumbu karang, penandatanganan dan penenggelaman prasasti.
"MNEK 2018 akan diikuti 43 negara dan masing-masing negara akan mengirimkan kapal perang dan pesawat udara. Diperkirakan sekitar 4 ribu ABK kapal asing berbagai negara akan terlibat dalam kegiatan ini dan berkunjung ke Lombok," kata Didik menambahkan.