REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mendukung gagasan adanya program polisi Rukun Warga (RW) yang digagas Kepolisian Metro Bekasi Kota beberapa waktuyang lalu. Hal itu, menurutnya salah satu upaya untuk pemenuhan kebutuhan penyelesaian masalah warga Kota Bekasi.
Rahmat mengatakan, masyarakat di Kota Bekasi bersifat heterogen yang juga memiliki masalah yang heterogen. "Bekasi itu warganya heterogen, pasti masalah-masalah bisa muncul kapan saja," tutur Rahmat, Jumat (8/2).
Oleh sebab itu pihaknya mengapresiasi pihak kepolisian dalam upaya untuk warga Kota Bekasi. "Saya apresiasi Pak Kapolres (Kombes Indarto), ini juga tujuannya untuk warga," ujarnya.
Rahmat juga tak mempermasalahkan keinginan Kapolres Kombes Indarto untuk menyediakan fasilitas insentif Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Pemerintah Kota Bekasi, kepada para polisi RW yang bertugas.
Namun, ia memberikan syarat, asalkan kemampuan keuangan dari pihak Pemerintah Kota Bekasi memungkinkan untuk menunjang hal itu. Yang penting kemampuan keuangan daerahnya memungkinkan. Semuanya juga untuk menjaga keamanan warga.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto sebelumnya menyebutkan nantinya akan ada satu polisi yang akan memberikan pengamanan situasi lingkungan terhadap setiap 500 hingga 1000 warga di tingkat RW. Indarto juga mengatakan pembentukan Polisi RW telah direspons oleh Wali Kota Bekasi, terkait pemberian fasilitas insentif BBM untuk kegiatan polisi RW.
Namun insentif ini sifatnya masih lisan. "Kita tidak fokus dulu pada itu," kata Indarto. Sampai saat ini pihaknya masih memfokuskan dalam peluncuran program Polisi RW di Kota Bekasi ini.
