Senin 12 Feb 2018 14:45 WIB

Mataram Larang Perayaan Hari Valentine

Perayaan ini bukan budaya bangsa yang harus dilestarikan.

Red: Yudha Manggala P Putra
Siswa SMP Muhammadiyah 2 Surabaya memegang poster saat mengikuti aksi stop peringatan Hari Valentine di Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/2).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Siswa SMP Muhammadiyah 2 Surabaya memegang poster saat mengikuti aksi stop peringatan Hari Valentine di Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  MATARAM -- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melarang perayaan Hari Valentine di kota ini. Perayaan ini dinilai bukan budaya bangsa yang harus dilestarikan.

"Perayaan hari valentine bukan budaya kita, karenanya kita tegas tidak boleh ada perayaan apalagi di kalangan pelajar dan lingkungan sekolah," kata Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh di Mataram, Senin (12/2).

Untuk menghindari adanya perayaan di kalangan pelajar, wali kota telah meminta Dinas Pendidikan memberikan imbauan kepada siswa dan wali murid agar anak-anak lebih fokus ke proses belajar. "Untuk memperkuat larangan tersebut, pemerintah kota akan membuat surat edaran seperti tahun-tahun sebelumnya untuk disebar ke semua kalangan masyarakat," katanya.

Sementara Kepala Dinas Pendikan Kota Mataram H Sudenom yang dikonfirmasi terkait larangan valentine's day mengatakan, larangan itu telah disampaikan sejak awal bulan Februari. Bahkan, lanjutnya, selain menyampaikan ke pada siswa, pihak sekolah juga menyampaikannya kepada orang tua melalui forum wali murid.