Senin 12 Feb 2018 16:36 WIB

Curigai Bocah Aborigin, Toserba Australia Dikritik di Medsos

Petugas keamanan Toserba memparodikan anak-anaknya secara rasial.

Joe Williams menggunakan medsos untuk mengeluhkan insiden tersebut.
Foto: ABC
Joe Williams menggunakan medsos untuk mengeluhkan insiden tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Bintang olahraga Australia yang kini menjadi pembicara motivasi Joe Williams telah menuduh petugas keamanan di sebuah department store (toko serba ada (toserba)) di Sydney memparodikan anak-anaknya secara rasial.

Mantan pemain rugby di klub South Sydney tersebut mengatakan anak-anaknya dibiarkan merasa dipermalukan setelah dikuntit oleh petugas keamanan di toserba David Jones di Pitt Street, pada Sabtu (10/2). Putranya Brodi (13 tahun) keponakannya yang bernama Deminika (12) dan putrinya yang bernama Phoenix sedang berbelanja bersama nenek mereka untuk menghabiskan uang Natal di Sydney.

Williams, yang merupakan warga Aborigin menggunakan media sosial untuk melampiaskan frustrasinya, dan toserba itu dengan cepat meminta maaf. Williams mengatakan sang nenek terpaksa menghadapi para penjaga.

"Anak laki-laki membawa jaket di tangannya yang akan ia beli. Ibu dan pasangan saya ada di belakang mereka menyaksikan dan kemudian para penjaga berada di antara mereka dan mulai mengikuti mereka dengan saksama," kata Williams.

"Ibu kemudian menarik penjaga dan bertanya 'Apa yang kalian lakukan dan mengapa Anda melakukannya?’.”

"Mereka tidak mengucapkan sepatah katapun dan cepat pergi. Tidak ada kata 'maaf', mereka langsung saja pergi."

Brodi (kiri) dan Phoenix Williams, anak dari mantan pemain rugby Australia, Joe Williams.
Brodi (kiri) dan Phoenix Williams, anak dari mantan pemain rugby Australia, Joe Williams. Supplied

Anak-anak yang baik

Williams tak ikut serta dalam sesi belanja itu dan diberi tahu cerita tersebut oleh anggota keluarganya. Ia mengatakan, putranya terdampak akibat kejadian tersebut. "Anak saya yang berusia 13 tahun adalah anak laki-laki yang sangat emosional dan ia merasa terhina begitu ia menyadari apa yang sedang terjadi," ujarnya.

"Pengalaman traumatis semacam ini bisa berpengaruh pada anak-anak selama bertahun-tahun. Hal seperti ini bisa merusak kepercayaan diri mereka.”

"Mereka adalah anak-anak yang baik, mereka telah memenangi penghargaan untuk berbicara di depan umum, mereka unggul di sekolah dan olahraga dan telah muncul dalam program televisi di sini dan di luar negeri.”

David Jones dikritik di medsos.
David Jones dikritik di medsos. ABC News: Nic MacBean

"Insiden seperti ini membuat mereka merasa tidak cukup baik, mereka berpikir 'mengapa mereka mengikuti kami? Mengapa mereka tidak mengikuti orang lain? Mengapa kami dipandang lebih rendah dari mereka? Mengapa mereka berasumsi, tanpa mengenal kami, bahwa kami akan berbuat tidak baik?'."

Department store David Jones menjawab Williams melalui akun Twitter resminya, meminta maaf atas pengalaman tersebut dan mengundangnya untuk menghubungi perusahaan tersebut melalui email sehingga pihak mereka bisa menyelidiki insiden tersebut.

"Saya paham mereka mungkin telah mengontrak orang luar untuk menjaga keamanan, dan mereka tak bisa mengendalikan semua itu," katanya.

"Tapi pada akhirnya, itu terjadi di dalam toko mereka dan mereka harus bertanggung jawab atas hal itu. Hal ini membuat ketegangan dan trauma rasial terhadap anak-anak."

David Jones telah dihubungi untuk memberikan komentar.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/curigai-bocah-aborijin-department-store-australia-dikritik-di/9424340
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement