Selasa 13 Feb 2018 00:25 WIB

Oknum Sekdes Sodomi 26 Anak di Aceh

Pelaku kemungkinan besar dulunya adalah korban dan hal tersebut bisa menular.

Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo dan Menteri PPPA, Yohana Yembise (Ilustrasi)
Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo dan Menteri PPPA, Yohana Yembise (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo mengaku, prihatin terjadinya kasus sodomi yang menimpa 26 anak di Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh. "Kowani sangat prihatin, di wilayah yang budaya dan keagamaannya sangat kental dapat terjadi kasus sodomi seperti itu," ujar Giwo di Jakarta, Senin (12/2).

Sebanyak 26 anak dari berbagai sekolah di Aceh Barat Daya menjadi korban sodomi yang dilakukan oleh oknum Sekretaris Desa berinisial MA. Oknum tersebut menggunakan modus mengajak anak-anak bermain bersama. Tindakan tersebut dilakukan MA sejak 2016 dan kerap dilakukan di kebun miliknya.

Dia berharap, pihak kepolisian menerapkan hukuman yang seberat-beratnya, yang sudah disetujui oleh Presiden dan pada waktu itu Presiden sangat responsif dan menyikapi hukum kebiri. "Ini merupakan kejahatan seksual yang luar biasa karena mempunyai efek domino terhadap masa depan anak bangsa," kata dia.

Menurut Giwo, pelaku kemungkinan besar dulunya adalah korban dan hal tersebut bisa menular. "Kami berharap anak dibekali dengan pendidikan seksual baik laki-laki maupun perempuan. Selama ini, masyarakat beranggapan yang perlu dijaga adalah anak perempuan, padahal baik anak perempuan dan laki-laki sama saja dan harus dibekali edukasi seksual," imbuh dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement