REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo mengaku, prihatin terjadinya kasus sodomi yang menimpa 26 anak di Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh. "Kowani sangat prihatin, di wilayah yang budaya dan keagamaannya sangat kental dapat terjadi kasus sodomi seperti itu," ujar Giwo di Jakarta, Senin (12/2).
Sebanyak 26 anak dari berbagai sekolah di Aceh Barat Daya menjadi korban sodomi yang dilakukan oleh oknum Sekretaris Desa berinisial MA. Oknum tersebut menggunakan modus mengajak anak-anak bermain bersama. Tindakan tersebut dilakukan MA sejak 2016 dan kerap dilakukan di kebun miliknya.
Dia berharap, pihak kepolisian menerapkan hukuman yang seberat-beratnya, yang sudah disetujui oleh Presiden dan pada waktu itu Presiden sangat responsif dan menyikapi hukum kebiri. "Ini merupakan kejahatan seksual yang luar biasa karena mempunyai efek domino terhadap masa depan anak bangsa," kata dia.
Menurut Giwo, pelaku kemungkinan besar dulunya adalah korban dan hal tersebut bisa menular. "Kami berharap anak dibekali dengan pendidikan seksual baik laki-laki maupun perempuan. Selama ini, masyarakat beranggapan yang perlu dijaga adalah anak perempuan, padahal baik anak perempuan dan laki-laki sama saja dan harus dibekali edukasi seksual," imbuh dia.