REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi melantik pengurus perwakilan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi NTB periode 2017-2020.
"Semoga pengurus yang telah dilantik dapat menunaikan amanah sebaik-baiknya," ujar TGB saat melantik pengurus BWI NTB di ruang rapat utama, Kantor Gubernur NTB, Selasa (13/2).
TGB menyampaikan, wakaf merupakan amanah umat yang nilai ibadahnya sangat tinggi jika tersalurkan sesuai tuntunan agama dan membawa kemaslahatan bagi ummat.
"Ada satu kata kunci percepatan, kita bukan lagi bicara tentang bergerak, tapi bagaimana meraih percepatan. Kemartabatan adalah hasil percepatan yang kita lakukan sekarang," lanjut TGB.
TGB mengajak berpikir jangka panjang dan tidak hanya memikirkan diri sendiri, tapi untuk generasi setelah kita, anak-anak dan cucu-cucu kita sampai pada yang baru lahir, kita harapkan dengan ikhtiar percepatan yang kita lakukan sekarang mereka bisa berada pada tempat yang lebih mulia, tambah TGB.
Ketua BWI Muhammad Nuh berperan pengurus BWI NTB bisa menjalankan amanah dalam hal perwakafan dengan baik. "Kita ingin memberikan yang terbaik, mari kita tata niat kita, menjaga motivasi, semangat dan stamina menjadikan BWI sebagai organisasi pembelajar," ujar Nuh.
Dalam memajukan dunia perwakafan, lanjut Nuh, BWI memanfaatkan dunia digital dan juga bersinergi dengan pemangku kepentingan. Nuh menekankan, esensi wakaf adalah pertumbuhan yang tidak pernah berhenti
"Jika wakaf sudah menjadi budaya, maka seterusnya akan membudaya," ucap Nuh.
Dalam kesempatan ini, TGB juga dilantik sebagai Ketua Dewan Pertimbangan BWI Provinsi NTB.