Jumat 16 Feb 2018 10:49 WIB

Jokowi Ingin Indonesia Manfaatkan Peluang Revolusi Industri

Perubahan revolusi industri 4.0 yang sedang berlangsung saat ini harus diantisipasi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya
Joko Widodo
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pemerintah dan masyarakat harus mampu memanfaatkan berbagai peluang di era globalisasi dan revolusi industri saat ini. Dengan perubahan yang sangat cepat di era globalisasi ini, kompetisi antarnegara semakin tak terhindarkan dan semakin ketat.

Perkembangan teknologi pun sangat berpengaruh terhadap mobilitas manusia dan juga distribusi barang. Begitu juga dengan lalu lintas modal dan juga informasi yang semakin cepat berkembang.

Karena itu, Presiden mengingatkan kepada para rektor perguruan tinggi agar dunia pendidikan juga turut mengantisipasi perubahan revolusi industri 4.0 yang sedang berlangsung saat ini. Menurut dia, perkembangan digitalisasi, computing power dan data analytic juga telah menciptakan terobosan baru di berbagai bidang.

"Bahkan mendisrupsi peradaban kita. Yang mengubah lanskap ekonomi global, nasional, dan daerah serta laskap politik global, nasional dan daerah. Lanskap interaksi global, nasional, dan daerah. Semuanya akan berubah," kata Jokowi saat membuka Konvensi Kampus XIV dan Temu Tahunan XX Forum Rektor Indonesia 2018 di Gedung Baruga Andi Pangeran Pettarani, Universitas Hasanuddin, Kota Makassar.

Meskipun revolusi industri 4.0 turut membawa beberapa dampak negatif seperti halnya sebaran hoax melalui media sosial serta pergeseran model dunia usaha yang mengakibatkan sejumlah pekerjaan tak lagi dibutuhkan, namun revolusi industri juga memberikan dampak positif.

"Namun juga banyak kesempatan positif yang bisa kita pakai untuk menjadikan sebagai pemenang. Apabila kita bisa memanfaatkan peluang-peluang ini," sambung Jokowi, dikutip dari siaran resmi Istana, Jumat (16/2).

Ia mencontohkan adanya teknologi Cyber-Physical yang ditandai dengan munculnya Autonomous Vehicle, mobil tanpa awak serta teknologi Three-D-Printing yang bisa membuat barang secara sempurna dengan cara yang cepat dan murah, dan juga teknologi Advanced Robotic yang dapat mengambil alih peran manusia.

Begitu juga dengan perkembangan internet-of-things, big data, artificial intellegence dan virtual reality di era ini serta munculnya cryptocurrency yaitu mata uang yang tanpa bank sentral, yang saat ini sedang diperebutkan banyak orang.

Tak hanya itu, terdapat pula perkembangan bio-teknologi di era ini. Seperti penggunaan computing power dalam ilmu syaraf, Teknologi Edit-DNA untuk mengembangkan pengobatan spesifik orang per orang berdasarkan DNA-nya. Serta Bio-teknologi untuk pertanian modern seperti multi-layer-urban-farming yang bisa meningkatkan produksi berlipat ganda tanpa butuh tambahan lahan.

Jokowi pun meminta agar peluang dari perkembangan revolusi industri tersebut dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa. "Kita manfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk memperkokoh karakter bangsa kita, memberantas kemiskinan, mengurangi ketimpangan, menciptakan peluang kerja, mengembangkan wirausaha-wirausaha baru serta untuk melayani semua warga negara secara berkeadilan di seluruh Tanah Air," ujar Presiden.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement