Sabtu 17 Feb 2018 12:02 WIB

Kapal Feri Tenggelam di Haiti, 900 Orang Tewas

Neptunus terbalik karena kelebihan beban, dan tidak membawa sekoci penyelamat.

Rep: Marniati/ Red: Ani Nursalikah
Kapal feri Neptunus terbalik pada 17 Februari 1993 di Haiti.
Foto: Pinterest
Kapal feri Neptunus terbalik pada 17 Februari 1993 di Haiti.

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah kapal feri bernama Neptunus terbalik di dekat Port-au-Prince, Haiti pada 17 Februari 1993. Akibatnya sekitar 900 orang tenggelam. Neptunus terbalik karena kelebihan beban, dan tidak membawa sekoci atau perlengkapan darurat.

Neptunus merupakan kapal setinggi 150 kaki dengan tiga dek. Kapal rutin melakukan perjalanan reguler membawa penumpang, hewan ternak dan beberapa barang dari Jeremie ke Port-au-Prince. Pelayaran sepanjang 150 mil biasanya memakan waktu sekitar 12 jam.

Neptunus seharusnya membawa maksimal 650 orang, namun jumlah penumpang semakin banyak. Selain itu, kapal ini dikenal karena kekurangan peralatan keselamatan.

Pada malam 17 Februari, Neptunus baru melakukan setengah perjalanan ke Port-au-Prince saat cuaca buruk. Tidak ada daftar penumpang, namun diyakini ada sekitar 1.200 orang yang berada di kapal tersebut bersama dengan sejumlah hewan dan sejumlah besar arang.

Saat Neptunus mulai berguncang di air, penumpang panik. Banyak yang bergegas ke dek atas dan ke satu sisi kapal. Kapten Benjamin St. Clair kemudian melaporkan pergeseran berat yang tiba-tiba menyebabkan dek atas runtuh dan kapal terbalik.

St Clair bertahan, seperti yang dilakukan hampir 300 lainnya, beberapa di antaranya tidak selamat sampai dua hari kemudian. Respons penyelamatan ditunda karena Neptunus kekurangan radio darurat, dan Haiti tidak memiliki Angkatan Laut. Penjaga Pantai Amerika Serikat bergabung dalam usaha penyelamatan keesokan harinya, namun menemukan lebih banyak korban tewas daripada korban selamat. Jumlah korban pasti tidak diketahui, namun diperkirakan 900 orang kehilangan nyawa dalam bencana ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement