Sabtu 17 Feb 2018 15:03 WIB

Warga Sasak Kesulitan Air Bersih

Sejumlah sumur warga kekeringan karena kemarau.

Ilustrasi Kemarau
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Kemarau

REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG EMPAT -- Masyarakat Kampung Nelayan Sasak Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) kesulitan mendapatkan air bersih sejak satu pekan terakhir karena musim kemarau.

"Benar, musim kemarau membuat Kampung Nelayan Sasak kekeringan. Kita terpaksa menyaring air sumur mendapatkan air bersih untuk memasak dan air minum," kata salah seorang warga setempat, Rita (35 tahun) di Sasak, Sabtu (17/2).

Ia menyebutkan musim kemarau di Pasaman Barat khususnya terjadi di perumahan nelayan sehingga sulit mendapatkan air bersih. Bahkan sejumlah sumur di sekitar rumah mereka kekeringan. Ada beberapa sumur yang masih berisikan air namun kondisinya sangat keruh.

Akibat kondisi tersebut masyarakat sekitar terpaksa menyaring air sumur menggunakan bak pasir dan alat seadanya untuk mendapatkan air bersih memenuhi kebutuhan memasak, mandi dan minum. "Sejumlah masyarakat juga mencari air bersih ke kampung tetangga," ujarnya.

Ia berharap pemerintah dan dinas terkait bisa bergerak cepat untuk menyediakan air bersih  untuk mereka. Warga khawatir jika kondisi ini berlangsung lama maka akan menganggu kesehatan masyarakat sekitar akibat mengonsumsi air kotor.

Selain itu warga juga meminta pemerintah mengaliri dengan air PDAM karena masyarakat sekitar mengaku kesulitan mendapatkan air dari sumur. Sebab kawasan perumahan yang berada di daerah rawa membuat sumur mereka sering rusak akibat banjir/dan keruh saat musim kemarau datang.

Warga mengaku belum mendapatkan bantuan air bersih dari pihak mana pun. Mereka terpaksa memanfaatkan air yang ada dengan cara melakukan penyaringan atau menjemput air ke kampung tetangga yang berjarak sekitar satu kilometer dari rumah mereka.

"Mudah-mudahan kondisi ini cepat berlalu. Kami ingin memperoleh air bersih untuk kebutuhan makan dan memasak," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement