REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu kepulangan Habib Rizieq Shihab masih simpang siur. Sampai saat ini tidak ada satu pun pihak yang bisa memastikan kepulangan imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu. Ada tuduhan alasan finansial di balik kemunculan isu ini.
Salah satu pendiri Presidium Alumni 212, Faizal Assegaf, meragukan Habib Rizieq Shihab akan pulang ke Tanah Air pada 21 Februari. Isu kepulangan Habibb Rizieq, kata dia, hanya merupakan isu yang dimainkan kelompok-kelompok berkepentingan dengan tujuan finansial.
Ia menyebut ada keuntungan politik dan keuntungan finansial alias mencari uang. "Terkait isu ini untuk mengais keuntungan finansial," ujar Faisal saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema "Isu Kedatangan Habib Rizieq dan Potensi Gaduh di Tahun Politik" di Jakarta, Sabtu (17/2).
Karena itu, menurut Faizal, aliran dana yang mengalir pada kelompok-kelompok yang memainkan isu kedatangan Habib Rizieq ini perlu ditelusuri. Faizal khawatir ada penerimaan-penerimaan terselubung di balik isu penyambutan Rizieq Shihab dari Arab Saudi.
Pasalnya, isu ini memang sempat digulirkan beberapa kali namun tak pernah terealisasi. "Saya khawatir semakin berteriak itu ada penerimaan-penerimaan terselubung karena ini masuk wilayah komoditi," katanya.
Habib Rizieq diisukan akan pulang ke Indonesia pada Selasa (21/2) mendatang dan akan disambut baik para jamaahnya. Ketua Panitia Penjemputan Muhammad Rizieq Shihab, Eggy Sudjana, kemudian menegaskan tiket kepulangan imam besar FPI Habib itu dari Arab Saudi adalah bohong alias hoaks.
"Ada beredar foto tiket boarding pass, setelah kita mengatakan itu hoaks," ungkapnya.