Ahad 18 Feb 2018 12:27 WIB

NTB Suarakan Deklarasi Kampanye Damai

Deklarasi kampanye damai menyimpan sejumlah makna penting.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Budi Raharjo
Ketua KPU NTB Lalu Aksar Anshari
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Ketua KPU NTB Lalu Aksar Anshari

REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar deklarasi pilkada damai bersama seluruh pasangan calon gubenur dan wakil gubernur NTB pada Ahad (18/2).

Ketua KPUD NTB Lalu Aksar Anshari mengungkapkan kegembiraannya atas atensi yang diberikan seluruh paslon untuk hadir di acara ini. Aksar juga mengapresiasi pertunjukan seni budaya Gendang Beleq yang ditampilkan tim gabungan dari Polda NTB dan Korem.

"Kami gembira dan bersyukur karena seluruh paslon telah memberikan atensi besar terhadap deklarasi kampanye damai ini," ujar Aksar saat deklarasi kampanye damai di Mataram, NTB, Ahad (18/2).

Aksar menyebutkan, deklarasi kampanye damai menyimpan sejumlah makna penting, yakni mewujudkan komitmen paslon untuk benar-benar melakukan kampanye damai. "Tentu tidak hanya ditandatangani dan ungkapan, tapi juga hadir dari pikiran, hati, dan keteladanan," lanjut Aksar.

Selain itu, deklarasi kampanye damai juga menjadi medium bagi KPUD NTB untuk mengenalkan para paslon kepada masyarakat melalui pawai keliling Kota Mataram.

Aksar menyebutkan, prosesi tahapan kampanye akan berlangsung hampir lima bulan, mulai dari 15 Februari hingga 23 Juni mendatang. Aksar berharap para paslon memanfaatkan masa kampanye yang cukup panjang untuk menyampaikan program, visi, dan misi kepada masyarakat NTB.

"Sangat cukup ruang untuk paslon menyapa warga dari seluruh pelosok NTB. Waktunya sangat cukup, harapkan kami tahapan panjang ini harus-benar menjadi ruang pendidikan kepada warga," ucap Aksar.

Aksar mengimbau para paslon bersaing secara sehat tanpa melakukan hal-hal negatif yang mengundang kebencian dan permusuhan. "Paslon dan tim mendidik warga agar hiruk pikuk (pilkada) diwarnai pikiran dan gagasan menjawab permasalahan NTB, bukan hiruk pikuk dengan ungkapan yang timbulkan kebencian dan permusuhan," kata Aksar menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement