REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, perkembangan pengerjaan light rail transit (LRT) sedikit di bawah target. Pengerjaan LRT sampai saat ini baru selesai 60 persen, padahal ditargetkan digunakan untuk transportasi saat perhelatan Asian Games (AG) 2018 Agustus mendatang.
"LRT ada catatan sedikit, delapan persen lebih lambat dari jadwal (seharusnya)," kata Anies di Wisma Serbaguna, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (19/2).
Menurut Anies, ada beberapa hal yang menghambat pengerjaan LRT. Di antaranya, kata dia, yakni curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan pengerjaan kerap terhambat. Selain itu, ia mengaku, kecelakaan jatuhnya box girder beberapa waktu lalu juga sedikit menghambat pengerjaan.
Namun, Anies mengatakan, pengerjaan saat ini terus dipercepat untuk mengejar waktu pelaksanaan Asian Games. Beberapa hal seperti penambahan shift dan penambahan alat-alat berat dilakukan. Cara ini, kata dia, dilakukan tanpa harus mengurangi kualitas proyek dan tak menambah beban keuangan.
"Lalu jadwal secara umum terkait LRT, bulan April nanti kereta sudah datang dan harapannya sudah mulai bisa dipasang bulan Mei. Juni commisioning, dan Juli LRT sudah bisa operasional," ujar Anies.
Anies menambahkan, beberapa hal lain yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terkait Asian Games yakni velodrome, equestrian, dan tambahan Stadion BMX. Untuk velodrome, 83 persen pengerjaan selesai. Sementara, equestrian sudah 99 persen selesai serta Stadion BMX per saat ini itu sudah selesai 59 persen.
Selain itu, kata Anies, pemprov juga diminta menyiapkan lapangan baseball serta gelanggang olah raga untuk latihan bola voli dan basket. "Dari sesi target-target yang ditugaskan ke kami, alhamdulillah on schedule kemudian penyediaan tempat latihan, berjalan lebih cepat dari target," jelas dia.