REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah mencatat belasan rumah dan bangunan di Desa Babakan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, rusak akibat tertimpa pohon tumbang Senin (19/2). Pohon tumbang akibat angin kencang.
"Bencana tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB saat hujan lebat disertai angin kencang melanda Desa Babakan, Kecamatan Karanglewas," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyumas Kusworo di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin malam.
Ia mengatakan berdasarkan pengecekan dan pendataan sementara yang dilakukan TRC BPBD Banyumas tercatat 11 rumah mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon tumbang, salah satu di antaranya rusak berat.
Selain itu, kata dia, dinding atas serambi bangunan mushalla An Nur dan atap bagian belakang bangunan gudang rusak akibat tertimpa pohon albasia yang tumbang.
Bahkan, lanjut dia, sebuah mobil Zebra tertimpa pohon albasia yang tumbang sehingga mengalami kerusakan di bagian depan.
"Akses jalan juga tertutup pohon tumbang di beberapa titik. Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut dan kerugian material secara keseluruhan diperkirakan mencapai Rp 42 juta," katanya.
Terkait dengan bencana tersebut, Kusworo mengatakan TRC BPBD Banyumas bersama anggota TNI/Polri, Linmas Inti, Taruna Siaga Bencana, Radio Antar-Penduduk Indonesia, Pramuka Peduli, perangkat desa setempat, dan warga bekerja bakti menyingkirkan pohon yang tumbang.
Berdasarkan peringatan dini cuaca Provinsi Jawa Tengah yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani, Semarang, hujan dengan intensitas sedang-lebat masih berpotensi terjadi hingga Senin (19/2) malam di sejumlah wilayah, yakni Banyumas, Cilacap bagian utara, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen bagian utara, Wonosobo, Purworejo bagian utara, Magelang, Temanggung, Kabupaten Semarang, Salatiga, Boyolali, Kota Surakarta, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Blora bagian selatan, Grobogan, dan sekitarnya.
Potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat diprakirakan dapat meluas ke sebagian wilayah Kota Semarang, Demak, dan sekitarnya.
