REPUBLIKA.CO.ID, NGAMPRAH -- Akses jalan bendungan Saguling yang berada di Desa/Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat sejak satu bulan terakhir tidak bisa dilewati masyarakat umum yang menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Kepastian kapan akan kembali dibuka pun masih belum jelas.
Camat Saguling, Asep Jarkasih mengatakan berdasarkan informasi yang didapatnya terdapat retakan di bendungan Saguling tersebut. Sehingga, kendaraan milik masyarakat dilarang melintasi jalur tersebut.
"Menurut informasi ada retakan terus ada inspeksi. Jadi kalau dilewati kendaraan dikhawatirkan membahayakan. Kalau jebol bisa ke daerah Cianjur dan Jakarta," ujarnya melalui sambungan telepon, Selasa (20/2).
Katanya, saat sosialisasi yang dilakukan satu pekan terakhir ia mengaku tidak hadir karena tengah menghadiri kegiatan di Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Namun, katanya Kapolsek Cililin, Camat Cipongkor hadir dalam rapat sosialisasi tersebut.
Menurutnya, penutupan sudah berlangsung satu bulan terakhir. Surat edaran terkait itu pun sudah dikirimkan ke desa-desa dari pengelola bendungan Saguling. Katanya, belum diketahui kapan jalur tersebut akan bisa dilalui kembali oleh masyarakat.
"Belum tahu kapan bisa dibuka lagi. Tapi kayanya dipatenkan langsung," ungkapnya.
Dampak yang terjadi akibat penutupan itu, Asep mengatakan warga Cipongkor yang hendak ke Saguling harus memutar jalan dan memakan waktu yang lebih lama. Begitu pun sebaliknya. Jalan di bendungan Saguling berada di perbatasan Kecamatan Cipongkor dan Kecamatan Saguling.