Jumat 23 Feb 2018 03:05 WIB

Kemenpora Minta Latihan di Korsel Pertimbangkan Risiko

Kekuatan Indonesia bisa dipantau oleh Korsel.

Kepala Deputi IV Kemenpora Mulyana (kanan).
Foto: REPUBLIKA/Bambang Noroyono
Kepala Deputi IV Kemenpora Mulyana (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meminta pelatihan dan pembinaan atlet-atlet nasional jelang Asian Games 2018 di Korea Selatan (Korsel) mempertimbangkan risiko pemantauan kekuatan tim Indonesia oleh tuan rumah. Ini disampaikan Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana.

"Korea Selatan juga akan ikut Asian Games. Jika kita berlatih di sana, kekuatan kita mungkin bisa terbaca oleh lawan," ujar Mulyana di Jakarta, Kamis (22/2).

Kemenpora, menurut Mulyana, akan mengembalikan keputusan keikutsertaan latihan jelang Asian Games ke Korsel kepada masing-masing pengurus cabang olahraga. Sebab, kata dia, pengurus masing-masing cabang olahraga yang lebih mengetahui itu karena mereka punya program latihannya.

Sebelumnya, KONI menyatakan pemusatan latihan beberapa cabang olahraga di Korsel sebagai persiapan Asian Games 2018 masih menunggu keputusan dari cabang-cabang olahraga.

"Kami memang akan mengirim atlet ke Korea Selatan. Sekarang tinggal sama-sama melihat program kerja masing-masing cabang olahraga untuk penyesuaian waktunya," kata Ketua Umum KONI Tono Suratman.

Rencana ke Negeri Ginseng itu merupakan kerja sama pembinaan atlet yang ditandatangani Tono dengan Gubernur Provinsi Chungcheongbuk-do, Si Jong-lee saat kunjungan KONI ke Korsel.

Atlet-atlet Indonesia yang dikirimkan ke Korsel akan melakukan pemusatan latihan dan mengikuti kejuaraan uji coba di National Training Center di Jincheon yang memiliki kapasitas 1.150 orang dan mengakomodasi 37 cabang olahraga.

Para atlet yang akan dikirimkan ke Korea Selatan, lanjut Tono, berasal dari sejumlah cabang olahraga seperti taekwondo, gulat, angkat besi, golf, anggar dan bola tangan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement