REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kota Sukabumi berupaya mengoptimalkan peran puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat. Salah satunnya dengan menggulirkan gerakan jalan pagi pungut sampah yang dilakukan Puskesmas Baros, Kota Sukabumi yang digelar setiap hari Jumat.
Kegiatan ini misalnya dilakukan pada Jumat (23/2) pagi di Kelurahan Jayamaker, Baros. "Gerakan jalan pagi pungut sampah di Kecamatan Baros sudah berjalan dua tahun," terang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Ritaneny kepada wartawan di sela-sela mengikuti gerakan tersebut.
Gerakan ini lanjut dia dilakukan dengan melibatkan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya. Kegiatan tersebut kata dia dapat menjadi model bagi yang lain dalam menggalang kebersamaan lintas sektor untuk turun langsung ke masyarakat.
Meskipun gerakan sederhana ungkap Ritaneny, namun kegiatan ini bermanfaat bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Pasalnya kata dia selain memungut sampah petugas juga bertemu dengan masyarakat untuk menyerap harapan dan aspirasi dalam sektor kesehatan.
Ritaneny mengatakan, setiap puskemas mempunya inovasi masing-masing yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat yang berbeda-beda. Misalnya di Kecamatan Baros yang mengedepankan masalah lingkungan untuk pencegahan penyakit menular dan tidak menular.
Kepala Puskemas Baros Wita Darmawanti menambahkan, gerakan jalan pagi pungut sampah ini berawal dari obrolan di puskesmas. "Pandangan warga pada umumnya melihat penyelenggaraan pelayanan puskesmas hanya di dalam gedung seperti memeriksa orang sakit," ujar dia.
Padahal tutur Wita, puskesmas sebenarnya mengurusi kesehatan masyarakat dari mulai lahir sampai meninggal. Sesuai dengan Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskemas menyebutkan puskesmas melayani upaya kesehatan perorangan dan upaya pelayanan kesehatan masyarakat ke wilayah seperti posyandu.
Intinya kata Wita, gerakan ini dlakukan agar masyarakat paham bahwa pelayanan itu bukan hanya mengurus orang sakit melainkan juga orang sehat untuk mempertahankan kesehatan. Untuk mewujudkannya perlu didukung perilaku yang baik seperti tidak buang sempah sembarangan.
Wita mengatakan, puksesmas tidak bisa mengerjakan sendiri karena memerlukan kerjasama dengan yang lainnya. Oleh karena itu kata dia puskesmas bersama dengan elemen masyarakat lainnya seperti keluarahan, tokoh agama dan kader posyandu menggagas gerakan jalan pungut sampah.
"Kegiatan ini adalah gotongroyong yang menjadi budaya Indonesia," cetus Wita. Ia mengatakan gerakan ini juga mulai diikuti anak-anak yang merasa terpanggil untuk menjaga lingkungan.