REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Lebih dari 200 warga Palestina kehilangan nyawa di penjara Israel sejak 1967 akibat penyiksaan, kurangnya perawatan medis dan luka tembak.
Seperti dilansir Anadolu, Jumat (23/2), dalam sebuah pernyataan bersama, Asosiasi Tahanan Palestina, Organisasi Tahanan Hati Nurani dan Perlindungan Hak Asasi Manusia mengatakan 213 orang Palestina telah kehilangan nyawa mereka di penjara Israel sejak 1967.
Di antara mereka ada tujuh yang ditembak, 72 lainnya disiksa hingga meninggal dunia dan kehilangan nyawa karena kurangnya perawatan medis.
Baca juga, Tahanan Palestina Dipukuli Hingga Tewas di Penjara Israel.
Pernyataan tersebut menyoroti fakta bahwa orang-orang Palestina di tahanan Israel mengalami perlakuan tidak manusiawi termasuk penyiksaan fisik dan psikologis.
Sekitar 60 persen tahanan telah menderita serangan fisik yang brutal.
Pernyataan tersebut juga mendesak Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, agar meluncurkan sebuah komite khusus untuk menyelidiki kematian orang-orang Palestina di penjara-penjara Israel.
Menurut statistik Palestina, sekitar 6.400 warga Palestina saat ini ditahan di penjara Israel, termasuk sekitar 500 orang dalam penahanan administratif.