Rabu 28 Feb 2018 22:50 WIB

Underpass Kartini Diresmikan, Kemacetan Diharapkan Terurai

Lintas bawah Kartini ini diberi ornamen-ornamen Betawi pada beberapa bagian.

Rep: Mas Amil Huda/ Red: Esthi Maharani
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengadiri acara peresmian lintas bawah (Underpass) Kartini di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (28/2).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengadiri acara peresmian lintas bawah (Underpass) Kartini di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (28/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan penggunaan underpass atau jalur lintas bawah Kartini-Lebak Bulus. Pembuatan jalur lintas bawah di persimpangan Jalan Metro Pondok Indah dengan Jalan TB Simatupang ini diharapkan mampu mengurai kemacetan di titik tersebut.

"Mudah-mudahan dengan adanya lintas bawah Kartini ini maka lalu lintas yang menyusur sepanjang jalan arteri Pondok Indah bisa lebih lancar," kata Anies di lokasi peresmian, Rabu (28/2).

Lintas bawah Kartini dibuat dua lajur searah dari utara ke selatan, yaitu dari arah Pondok Indah menuju ke arah Lebak Bulus. Panjang total lintas bawah ini 500 meter dan lebar jalan 9 meter. Dalam pembangunan ini, pengerjaan halte Transjakarta dan jembatan penyeberangan orang (JPO) juga digarap karena halte yang lama terkena pembangunan ramp lintas bawah.

Untuk drainase menggunakan pompa, air ditampung dalam sumpit yang kemudian dipompa keluar dan dialirkan ke Kali Grogol. Terdapat empat unit submersible yakni dua pompa penguras kapasitas 600 liter per menit dan dua pompa utama kapasitas 100 liter per detik.

Anies mengatakan, lintas bawah Kartini ini diberi ornamen-ornamen Betawi pada beberapa bagian. Ada motif langkan (pagar) dan gigi balang pada pagar pembatas lintas bawah dan pagar JPO. Ada pula taman di atas underpass dengan ornamen pilar.

Sementara dinding penutup lintas bawah yang dibuat dari beton bermotif air mengalir dengan aksen seperti ombak. Motif tersebut juga mengandung makna dengan dibangunnya lintas bawah Kartini maka lalu lintas yang melewati persimpangan Jalan Arteri Pondok Indah dan Jalan TB Simatupang dapat mengalir lancar.

"Memang di sini dalam perancangannya memasukkan unsur budaya Betawi, ini salah satu ciri di dalam rancanganya termasuk nanti ketika rancangan di Sudirman-Thamrin juga memasukkan unsur budaya," ujar dia.

Tata cahaya turut melengkapi pembangunan lintas bawah Kartini. Permainan warna-warni cahaya dapat dikontrol melalui sebuah panel. Pada bagian atas lintas bawah, yakni pada bagian persimpangan, juga turut dilengkapi dengan penataan ruang yang menarik dan artistik.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Yusmada Faizal mengatakan, lintas bawah Kartini sudah mulai dicoba pada Kamis (22/2) lalu. Kemacetan yang biasa terjadi di perempatan tersebut kini bisa terurai. Tanpa lintas bawah, pengendara kendaraan roda dua dan roda empat terjebak lama di perempatan itu.

"Ini underpass bukan hanya underpass untuk Pondok Indah tapi juga daerah Simatupang, Kartini menjadi lancar. Tadinya tiga kali setop lampu merah, ini sekali jalan," ujar dia.

Posisi underpass berada tepat setelah Halte Transjakarta Pondok Indah 1. Di depan jalan masuk lintas bawah Kartini ini, terpasang rambu yang menunjukkan tinggi maksimal kendaraan yang bisa melintas adalah 4,2 meter dengan kecepatan 40 kilometer per jam.

Sejumlah kendaraan, mobil ataupun motor melintasi jalan lintas bawah ini pada lajur yang tersedia. Di depan jalan dari arah Pondok Indah terpasang petunjuk arah. Sebelah kiri untuk tujuan Pondok Cabe dan Cinere, sedangkan sebelah kanan untuk tujuan Ciputat dan Pondok Pinang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement