REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Tegar Indonesia (PTI) melakukan kerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Rabu (28/2). Dengan adanya kerja sama tersebut, PTI menerima taruna dan taruni STIP Jakarta untuk melakukan praktik kerja dan membuka penyerapan tenaga kerjanya.

Direktur Utama Pelabuhan Tegar Indonesia Dhrubajyoti Das mengatakan pihaknua tidak ingin kerja sama tersebut hanya dilakukan sesekali saja. "Bukan hanya saja tahun ini tapi ada tahun-tahun depan lagi. Jadi ini ada keberlanjutannya," kata Das di STIP Jakarta, Rabu (28/2).

Menurutnya saat ini perkembangan industri infrastruktur di pelabuhan sudah sangat berkembang. Untuk itu, Das menilai Pelabuhan Tegar Indonesia juga membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang cocok dan sesuai karena memiliki ilmu dan pendidikan yang baik.

Das menjelaskan kebutuhan untuk membuka praktik kerja tidak pernah bisa ditentukan dengan pasti. "Itu tergantung. Tapi kami paling tidak bisa menerima taruna atau taruni yang ingin melakukan praktik kerja paling minimal enam hingga delapan orang pada tahap pertama," ujar Das.

Untuk waktu praktik kerjanya, Das memastikan akan mendiskusikannya kembali antara tiga sampai enam bulan. Meskipun begitu, dia menegaskan Pelabuhan Tegar Indonesia siap menerima para taruna dari STIP Jakarta, bahkan hingga sampai satu tahun durasinya.

Sementara itu, Ketua STIP Jakarta Sahattua P Simatupang mengatakan sudah menyiapkan konsep untuk kerja sama praktik kerja dengan Pelabuhan Tegar Indonesia. "Konsepnya adalah konsep dengan formula yang universal di seluruh dunia," jelas Sahattua.

Konsep tersebut disiapkan karena pendidikan tinggi, pemerintah, dan industri harus menjalin sebuah komitmen untuk bekerja sama. Pada intinya, Sahattua menegaskan pihaknya berkeinginan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada bisnis pelabuhan, perintah, industri, dan masyarakat yang nantinya akan menerima hasilnya.