Jumat 02 Mar 2018 10:59 WIB

BSI Berkunjung ke Ditjen Dikti

pendidikan vokasi akan menghasilkan SDM yang memiliki keahlian yang baik.

Direktur BSI, Naba Aji Notoseputro (kanan) menyerahkan cindera mata kepada Direktur Jendral Kelembagaan Dikti Patdono Suwigno.
Foto: Dok BSI
Direktur BSI, Naba Aji Notoseputro (kanan) menyerahkan cindera mata kepada Direktur Jendral Kelembagaan Dikti Patdono Suwigno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bina Sarana Informatika (BSI) yang dipimpin Direktur BSI Naba Aji Notoseputro berkunjung ke kantor Ditjen Dikti di Jakarta, Rabu (28/2). Rombongan BSI disambut hangat oleh Direktur Jenderal   Kelembagaan Dikti, Dr  Ir Patdono Suwigno MEng,Sc.

“Kunjungan ini  dalam rangka berdiskusi dengan Direktur Jenderal Kelembagaan Dikti, Dr Patdono Suwigno, terkait berbagai hal dan dinamika perkembangan pendidikan di Indonesia serta peran BSI di dalamnya,” kata Direktur BSI,  Naba Aji Notoseputro.

Menurut Patdono, kondisi pendidikan tinggi di Indonesia saat ini jumlahnya terlalu banyak, mutu (akreditasi) perguruan tinggi tidak semuanya baik, dan jumlah perguruan tinggi yang pendidikan vokasinya sedikit hanya 5,4 persen  dari jumlah keseluruhan perguruan tinggi di Indonesia.

“Padahal pendidikan vokasi akan menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian yang baik. Sebagai contoh,  negara maju yang industri dan ekonominya maju memiliki jumlah perguruan tinggi vokasinya lebih banyak dari pada perguruan tinggi akademik,” kata Patdono.

Lebih lanjut Patdono menjelaskan, untuk menyelesaikan masalah tersebut saat ini pemerintah memperbanyak jumlah pendidikan vokasi di Indonesia dan memperbaiki mutu pendidikan vokasi.

“Jika Indonesia ingin mempercepat perbaikan industri saat ini, dari segi pendidikan perguruan tinggi vokasi jumlahnya harus sama dengan perguruan tinggi akademik. Sehingga dapat menghasilkan jumlah sumber daya manusia yang banyak dan berkompeten,” ujar Patdono.

Tetapi, lanjut Patdono, saat ini ketertarikan mendidirikan pendidikan vokasi rendah dibandingkan perguruan tinggi akademi. Oleh karenanya, saat ini untuk mempercepat jumlah pendidikan vokasi Dikti bekerjasama dengan industri untuk mendidirikan pendidikan vokasi dan menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten.

“Selanjutnya untuk mempercepat jumlah sumber daya manusia kompeten dengan menyiapkan lulusannya yang bersertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh BNSP, perguruan tinggi vokasi menyiapkan dosen dari industri, kemudian kurikulum harus berdasarkan kebutuhan industri,” ujar Patdnono.

Di akhir diskusi, Patdono Suwigno,  memberikan selamat dan mengapresiasi eksistensi BSI di ulang tahunnya ke-30 yang jatuh  pada  3 Maret 2018.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement