REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sebanyak 17 sekolah di Kota Sukabumi dijadikan target sebagai sekolah tanggap bencana. Hal ini dilakukan agar para siswa dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) siaga menghadapi bencana terutama gempa bumi.
"Ada 17 sekolah yang akan dijadikan target sekolah tanggap bencana,'' ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami kepada wartawan Jumat (2/3).
Para pelajar di sekolah tersebut mengikuti simulasi penanggulangan bencana dan pengetahuan mengenai kebencanaan. Pada Jumat ini sekolah yang menjadi target kegiatan simulasi penanganan bencana adalah SMP Islam Al Azhar. Sebelumnya kegiatan serupa juga dilakukan di SDN CBM Dewi Sartika.
Zulkarnain menerangkan, kegiatan tersebut dilakukan bersama dengan Daarut Tauhid (DT) peduli bencana. Targetnya ujar dia pelaksanaan simulasi bencana di 17 sekolah ini dilakukan dalam jangka waktu dua bulan.
Simulasi tersebut kata Zulkarnain, merupakan bagian dari kegiatan smart student goes to school for tanggap bencana. Para pelajar dijadikan target sosialisasi ungkap dia salah satunya untuk menanamkan sejak dini pengetahuan dan pemahaman mengenai tanggap bencana. Sehingga ketika dewasa nanti bisa mempraktekannya dengan baik.
Zulkarnain mengatakan, simulasi ini khususnya untuk penanganam saat terjadi gempa bumi. Hal ini terutama upaya penyelamatan pada saat sebelum, kondisi pada saat terjadi dan pascabencana.
Targetnya ujar Zulkarnain, para pelajar memiliki kesiapan dan keterampilan menghadapi gempa. Harapannya kata dia munculnya korban jiwa bisa dihindari dan kerugian material ditekan semaksimal mungkin atau berkurang.
Wilayah Sukabumi seringkali menjadi pusat terjadinya getaran gempa. Gempa terakhir terjadi pada Jumat 16 Februari 2018 lalu dengan kekuatan 5.1 Skala Richter (SR).