Sabtu 03 Mar 2018 04:14 WIB

PM Inggris akan Tetapkan Tes Sebelum Brexit

May diharapkan bisa menjelaskan rincian Inggris jalin kesepakatan dengan Uni Eropa.

Brexit
Foto: Ap Photo
Brexit

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Perdana Menteri Inggris Theresa May akan menetapkan lima tes untuk kesepakatan Inggris-Uni Eropa di masa depan. Ia berjanji untuk 'membawa negara kita bersama' dalam pidato utama pada hari Jumat (2/3).

"Kesepakatan perdagangan bebas sedalam mungkin dapat dicapai karena berada dalam kepentingan UE dan Inggris yang May akan membantahnya," seperti dilansir di BBC, Jumat (2/3).

May diharapkan untuk menjelaskan rincian bagaimana Inggris akan berusaha untuk mencerminkan peraturan Uni Eropa di beberapa daerah dan berbeda di sisi lain. Seorang menteri kabinet mengatakan May juga akan menekankan Inggris 'tidak bisa mendapatkan apapun yang kita mau' dari pembicaraan Brexit.

Sekretaris Transportasi dan seorang Brexiteer utama, Chris Grayling mengatakan kepada program Today bahwa May akan menyadari bahwa ini bukan tentang memilih-milih.

Dia mengatakan akan ada banyak detail tentang bagaimana segala sesuatunya akan berjalan baik dan May akan menetapkan sebuah gambaran yang sangat jelas tentang bagaimana hubungan ekonomi antara Belgia dan Uni Eropa dapat berjalan dengan baik.

Sekretaris Kabinet Bayangan Brexit dari Partai Buruh, Sir Keir Starmer mengatakan bahwa dia ingin melihat 'spesifik' dari pidato perdana menteri. "Kami memiliki pernyataan yang tidak jelas dan sekarang kami benar-benar membutuhkan jawaban konkret," ujarnya.

Sir Keir mengatakan bahwa dia harus berurusan dengan bagaimana dia berencana untuk menghindari perbatasan Irlandia yang keras. Ini setelah dia mengatakan awal pekan ini bahwa sebuah proposal UE untuk wilayah peraturan umum di pulau Irlandia tidak dapat diterima di Inggris.

"Saya setuju dengan May, ini bukan jalan yang bisa kami jalankan tapi itu benar-benar meningkatkan tekanan pada May untuk mengatakan apa jawabannya," kata Sir Keir.

Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada 29 Maret 2019 namun menginginkan masa transisi yang berlangsung sekitar dua tahun setelah itu. Hal ini dimaksudkan untuk memperlancar jalan menuju hubungan masa depan pasca-Brexit antara Inggris dan Uni Eropa.

Pidato May telah dipindahkan dari Newcastle ke Mansion House di London pusat, karena kondisi cuaca buruk. Dia berjanji untuk membawa negara ini kembali bersama-sama 'dengan mempertimbangkan pandangan semua orang yang peduli dengan masalah ini, dari kedua sisi perdebatan'.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement