REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Para aktivis yang tergabung dalam gerakan Time's Up menyatakan kampanye mereka akan ambil bagian pada malam penghargaan Oscar pada Ahad (4/3) mendatang. Namun berbeda dari malam-malam penghargaan pendahulunya, kali ini tidak ada rencana untuk menggunakan busana atau dresscode tertentu.
Shonda Rhimes, Ava DuVernay, aktris Laura Dern dan Tessa Thompson, produser Katie McGrath, dan pengacara Nina Shaw berbicara kepada media mengenai keputusan tersebut. Mereka menyatakan ketika kampanye Time's Up hadir dalam Golden Globes awal tahun ini dengan busana serba hitam, gerakan itu semakin dikenal dan meluas ketimbang acara Golden Globe sendiri.
"Kami mencoba membangun sesuatu yang berkelanjutan, selamanya, dan serius," kata DuVernay dalam pertemuan di The Sunshine Sachs California, dilansir dari Indian Express. "Time's Up diluncurkan di karpet merah, tapi tidak pernah dimaksudkan untuk hidup di sana," ujar Rhimes.
Selain mendapat tempat di Golden Globes, gerakan Time's Up juga didengungkan dalam acara Grammy Awards. Saat itu seluruh undangan yang hadir mengenakan mawar putih sebagai bentuk dukungan. Akan tetapi di malam Oscar nanti pemandangan serba seragam ala Time's Up tidak akan ditemui.
Gerakan ini terbentuk setelah skandal seksual Hollywood yang dilakukan oleh produser Harvey Weinstein terbongkar. Sejak itu, gerakan makin berkembang tak hanya menyuarakan hak-hak korban kekerasan seksual. Akan tetapi juga menyuarakan kesetaraan hak-hak wanita seperti kesetaraan hak di tempat kerja.
Hingga sekarang Time's Up telah berhasil menggalang dana senilai 21 juta dolar AS. Dengan menggandeng The National Women's Law Center, dana yang terkumpul ini disalurkan kepada para wanita penyintas kekerasan dan diskriminasi.