REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PKPU Human Initiative akan mengirimkan bantuan untuk korban terdampak perang di Suriah. Bantuan yang akan diberikan berupa penanganan medis, tikar, selimut, pakaian dan makanan.
“Bantuan medis merupakan salah satu kebutuhan prioritas untuk saat ini, mengingat banyaknya jumlah korban luka dari warga sipil, hancurnya beberapa rumah sakit akibat serangan udara militer Suriah, serta keterbatasan akses terhadap peralatan medis dan obat-obatan,” kata Manager of Disaster Risk Management (DRM), Eson Jumarsono, Senin (5/3).
PKPU Human Initiative akan mengirim bantuan operasional untuk rumah sakit serta penyediaan paket peralatan bedah dan emergency kits untuk mengobati korban luka. Eson juga menerangkan bahwa sebagian warga yang terjebak di daerah Ghouta sekarang mencari perlindungan di beberapa underground shelter, beberapa bantuan non pangan seperti selimut, tikar, dan pakaian sangat dibutuhkan oleh warga yang sedang mengungsi.
“Selain itu, keterbatasan akses makanan membuat harga bahan makanan di Ghouta meningkat drastis, padahal banyak warga terdampak yang saat ini terkepung di wilayah Ghouta sangat membutuhkan akses makanan, terutama bayi-bayi yang membutuhkan susu dan makanan khusus ,” kata Eson.
PKPU Human Initiative akan mendistribusikan bantuan paket bahan makanan serta makanan siap saji dan pangan khususnya untuk bayi dan balita sebagai salah satu kelompok rentan agar dapat memenuhi kebutuhan gizinya.
“Kami juga akan memproduksi satu ton roti untuk disalurkan kepada para warga terdampak,” ujar Eson.
PKPU Human Initiative sebelumnya telah membangun Komplek Perumahan untuk anak-anak korban perang Suriah bersama IHH Humanitarian Relief Foundation yang bertempat di Reyhanli, Turki. Perumahan ini diresmikan oleh Presiden PKPU Human Initiative pada akhir 2017 lalu yang diberi nama Children Living Center.