Selasa 06 Mar 2018 17:17 WIB

Kemendagri: Kasus Korupsi Jelang Pilkada Meningkat

Kemendagri mengapresiasi kinerja KPK dalam pemberantasan korupsi.

Bupati Ngada Marianus Sae usai menjalani pemeriksaan perdana di Gedung KPK Jakarta, Selasa (20/2).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Bupati Ngada Marianus Sae usai menjalani pemeriksaan perdana di Gedung KPK Jakarta, Selasa (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Sumarsono menyatakan pengungkapan kasus korupsi pejabat daerah justru meningkat menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah serentak 2018. Ia pun mengapresiasi kinerja KPK.

"Yang terjadi di sebagian wilayah, kasus operasi tangkap tangan cenderung meningkat menjelang pilkada, baik kepala daerah, maupun DPRD, juga SKPD," kata Sumarsono dalam Rakernas Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia (Adeksi) di Batam, Kepulauan Riau, Selasa (6/3).

Di satu sisi, pemerintah mengapresiasi kinerja KPK yang berhasil mengungkap banyak kasus. Namun, di sisi lain prihatin dengan banyaknya pejabat daerah yang terlibat.

"Pemerintah merasa prihatin kejadian yang terus-menerus terjadi berbagai kasus OTT," kata dia.

photo
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia

Sebagai Dirjen Otda yang menilai kinerja kepala daerah dan DPRD, ia berharap tidak ada lagi pejabat daerah yang tertangkap tangan melakukan korupsi. Ia juga berharap Adeksi dapat menjadi pelopor pemberantasan korupsi di Indonesia. Apalagi asosiasi itu beranggotakan sekitar 1.500 tokoh masyarakat.

"Saya yakin dengan proses yang dilakukan dari hari ke hari, kondisinya akan semakin baik," kata dia.

Sementara itu, Rakernas Adeksi 2018 mengambil tema "DPRD di Tahun Politik 2018, Politik Edukasi Bukan Provokasi" sebagai pengingat kepada masyarakat dan internal, mengenai fungsi legislatif. "Sambut tahun politik dengan suka cita, menjadikan tahun politik untuk edukasi, bukan provokasi," kata Adeksi Armuji.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement