Rabu 07 Mar 2018 09:46 WIB

Kemenristekdikti Siapkan Reorientasi Kurikulum

Sumber daya manusia juga tengah disiapkan untuk menyambut bonus demografi di 2030.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Winda Destiana Putri
Kemenristekdikti
Kemenristekdikti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tengah menyiapkan reorientasi kurikulum dan menyeimbangkan antara pendidikan vokasi dan akademik. Selain itu sumber daya manusia juga tengah disiapkan untuk menyambut bonus demografi pada tahun 2030 mendatang.

Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na'im mengatakan, berdasarkan studi yang dilakukan beberapa lembaga internasional bereputasi tentang outlook Indonesia di masa mendatang, Indonesia diprediksi memiliki potensi yang cukup menjanjikan. Hal ini terkait dengan bonus demografi yang akan menguntungkan perekonomian Indonesia.

"Prediksi-prediksi ini tidak akan terjadi begitu saja. Kita harus menyiapkannya dengan baik. Inilah yang menjadi tantangan kita bersama untuk bisa mengelola bonus demografi tersebut," kata Ainun kepada Republika, Rabu (7/3).

Dia pun menilai, inovasi akan menjadi aspek dominan dalam mendukung daya saing bangsa menghadapi revolusi industri 4.0. Sebab, inovasi dalam berbagai lini akan berdampak signifikan terhadap perekonomian dan intelektual bangsa.

Begitupun halnya dari riset dan teknologi, Ainun meminta semua lembaga riset dan universitas untuk terus meningkatka inovasi yang berkontribusi pada perekonomian nasional. Terlebih, kata dia, secara keseluruhan dana penelitian cukup besar mencapai Rp 25-35 triliun, yang tersebar di banyak lembaga termasuk perguruan tinggi.

"Saya harap semua lembaga penelitian dan pengembangan lain di daerah termasuk perguruan tinggi dapat melakukan koordinasi dan strategi yang sinergis antar lembaga," ungkap Ainun.

Ainun menambahkan, saat ini dia telah melihat adanya perkembangan-perkembangan dari penggabungan antara fungsi lembaga riset, teknologi dan pendidikan tinggi di Kemenristekdikti. Menurut dia, Kemenristekdikti bisa mengkoordinasikan dan mengintegrasikan kedua fungsi tersebut sehingga program kerja berjalan lebih efisien dan produktif.

"Misalnya perkembangan kuantitas publikasi, hak paten dan kekayaan intelektual serta pembangunan Science Techno Park (STP) menunjukkan nilai positif. Semoga ini dapat terus berlanjut sehingga dapat mencapai outlook ekonomi Indonesia di masa yang akan datang," harap Ainun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement