REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lara Croft (Alicia Vikander) tidak pernah menerima kepergian ayahnya, Richard Corft (Dominic West) yang sudah tujuh tahun menghilang. Ketika orang-orang sekitarnya menyatakan Richard sudah meninggal dunia, dia tetap tidak ingin mengakui tersebut, meski membuatnya kesulitan.
Dengan sikap penolakan itu, kehidupan Lara jauh dari berkecukupan meski ayahnya mewarisi harta yang begitu melimpah. Sehari-hari dia bekerja sebagai kurir pengantar untuk mencukupi kehidupannya. Hingga suatu hari dia mendapatkan petunjuk terakhir sebelum kepergian ayahnya.
Richard ternyata bukan hanya pengusaha sukses, di balik itu dia seorang petualang. Salah satu perburuannya menuju sebuah pulau terpencil. Dia mencari sebuah peninggalan kuno Jepang yang akhirnya membuat dia menghilang selamanya.
Mengetahui jejak-jejak yang ditinggalkan ayahnya sebelum pergi, gadis berusia 21 tahun itu pun memutuskan untuk menyusurinya. Dengan modal nekad dia berhasil sampai pulau tersebut, namun apa yang ditemukannya justru membuat nyawa Lara berada di ujung tanduk dan mesti berhadapan dengan pelbagai ancaman.
Film adaptasi video gim tahun 1996 berjudul Tomb Raider hadir sebagai garapan ulang dari dua film sebelumnya, Lara Croft: Tomb Raider (2001) dan Lara Croft Tomb Raider: The Cradle of Life (2003). Jika dua film sebelumnya karakter Lara diperankan Angelina Jolie, pada garapan baru ini Warner Bros mempercayakan pada Vikander.
Vikander pasti akan mendapatkan pembanding dengan Jolie yang sudah lebih dulu berperan sebagi Lara. Namun, akting pemeran film The Danish Girl (2015) ini dapat menunjukkan rasa sakit akan kehilangan sosok ayahnya. Dia memiliki kekuatan sendiri untuk membangun karakter Lara yang pintar, cerdik, dan berpendirian keras.
Untuk membangun cerita, sejak dulu kisah Lara Croft selalu diwarnai hal-hal menenangkan. Begitu pula yang terjadi pada film arahan Roar Uthaug, tingkat ketenangan dengan pengambilan adegan cukup membuat jantung ikut berdebar lebih cepat.
Untuk penyuka film laga, Tomb Raider bisa menjadi pilihan tontonan yang baru. Apalagi cerita ini mengisahkan awal perjalanan Lara yang rapuh kemudian menjadi petualang hebat.
Bagi penonton Indonesia mesti lebih berbahagia, sebab penayangannya lebih cepat dari negara asalnya. Di Indonesia film tersebut mulai tayang hari ini (7/3), sedangkan global baru 16 Maret.