REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari mengatakan kemungkinan adanya koalisi partai Islam kecil. Ia menilai, saat ini tidak ada figur santri yang memiliki elektabilitas tinggi dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang.
"Sulit ya menurut saya, karena sampai hari ini belum ada tokoh Islam atau santri yang elektabilitasnya tinggi. Dua figur yang surveinya tinggi itu Jokowi dan Prabowo, itu pun keduanya dari kalangan nasionalis," kata Qodari kepada Republika.co.id, Kamis (8/3).
Qodari mengungkapkan, kemungkinan adanya poros koalisi partai Islam sangat kecil. Hal ini disebabkan masing-masing dari partai tersebut memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Selain itu, partai tersebut telah memiliki jalan masing-masing.
"Kitalihat masing-masing partai politik berbasis masa Islam ini sudah punya jalan sendiri-sendiri. Paling tidak PPP sudah merapat ke Jokowi, PKS sekutu dengan Gerindra. Tinggl PKB dan PAN, kalau bergabung tidak cukup memenuhi syarat 20 persen kursi, jadi kemungkinan PKB dan PAN ini akan merapat ke salah satu kubu, kalau tidak Jokowi ya Prabowo," jelasnya.
Akhirnya, ia pun menilai poros koalisi Islam sangat sulit terjadi. "Agak sulit untuk mengharapkan adanya koalisi partai Islam, karena figur yang dianggap santri itu tidak ada sosoknya," ujarnya.
Meskipun demikian, ia menilai bisa saja partai-partai Islam yang belum memilih posisi tersebut bergabung dengan Demokrat. Namun, perbedaan kepentingan menyebabkan koalisi tersebut menjadi rumit.