Kamis 08 Mar 2018 19:46 WIB

Gus Sholah: Warga NU Harus Menolak Capres Tunggal

Imbauannya itu ditegaskan bukan mengarah ke Joko Widodo (Jokowi).

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andri Saubani
Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Solahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Solahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, KH. Sholahuddin Wahid meminta masyarakat dan warga NU khususnya menolak calon tunggal di Pilpres 2019 mendatang. Imbauan ini terkait semakin menguatnya spekulasi calon tunggal setelah banyak partai politik (parpol) yang bergabung ke koalisi pendukung pemerintah.

"Kalau orang berpikir sehat pasti menolak calon tunggal," kata Gus Sholah, kepada wartawan disela acara Silaturahim Tokoh Menuju Pilpres 2019, Kamis (8/3).

Imbauannya itu ditegaskan bukan mengarah ke Joko Widodo (Jokowi). Karena banyak warga NU yang ikut mendukung Jokowi dari partai koalisi. "Mendukung Jokowi tidak berarti harus calon tunggal, silakan saja. Saya 2014 juga dukung Pak Jokowi. Tapi jangan calon tunggal," ungkapnya.

Jika nantinya pilpres mengarah ke calon tunggal, menurut adik kandung Gus Dur ini, menunjukkan ada ketakutan dalam berkompetisi politik secara sehat. Sehingga, seolah-olah diarahkan untuk calon tunggal.

"Polling-nya (Jokowi) kan bagus, saat ini bisa dibilang masih menang. Kecuali Tuhan berkehendak lain," tegas Gus Sholah.

Bila kenyataan politik mengarah ke sana, Gus Sholah khawatir apa yang terjadi justru lebih parah dari era zaman Soeharto di Orde Baru. Karena itu, ia berharap kepada warga NU yang berkecimpung di politik, jangan sampai terjadi calon tunggal pada Pilpres 2019 mendatang.

"Warga NU ada di mana-mana, termasuk di semua partai. Kepada warga NU, gunakan hak politik memilih presiden sebaik-baiknya dalam memilih pemimpin," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement