Kamis 08 Mar 2018 21:43 WIB

IAIN Tulungagung Bantah Ikuti UIN Kalijaga Soal Cadar

IAIN Tulungagung membolehkan bercadar selama dalam koridor kesopanan dan kesantunan

Perempuan Bercadar (ilustrasi)
Foto: Independent
Perempuan Bercadar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, Jawa Timur, akan memperketat pengawasan secara moderat dengan melakukan pembinaan spiritual dan humanis terhadap mahasiswi asing asal Thailand yang bercadar. Namun IAIN Tulungagung membantah ikuti kebijakan UIN Sunan Kalijaga.

"Tentu saja kami pimpinan IAIN Tulungagung tidak serta merta mengikuti jejak UIN Yogyakarta," kata Wakil Rektor III Kemahasiswaan IAIN Tulungagung Abad Badruzzaman saat dikonfirmasi terkait polemik pelarangan mahasiswa bercadar di Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta, Kamis (8/3).

Ada pertimbangan mendasar yang membuat pihak rektorat IAIN Tulungagung tidak mau "mengekor" kebijakan UIN Sunan kalijaga. Pertama alasan landasan kode etik mahasiswa yang membolehkan civitas akademika berekspresi selama dalam koridor kesopanan, kesantunan, tidak melanggar norma agama dan hukum pidana.

"Bukan semata-mata landasan kode etik mahasiswa, tetapi juga terkait dengan hak asasi setiap muslimah dalam mengepresikan semangat keberagamaannya," kata Abad.

Pertimbangan lain, sebagaimana penuturan sejumlah dosen dan tenaga sipil kampus IAIN Tulungagung, adalah faktor kultur mahasiswi pengguna cadar yang mayoritas berasal dari Negeri Gajah Putih (Thailand). "Ini berkaitan dengan kultur berjilbab muslimah mahasiswi Thailand yang memang sangat kuat paham Sunni-nya. Di sana jilbab dengan bercadar sudah menjadi hal yang lazim, apalagi yang putri-putri kiai sana," kata Muchlasin, staf humas IAIN Tulungagung.

Kendati bersikap moderat dalam menyikapi mahasiswi bercadar, pihak rektorat IAIN Tulungagung tetap akan melakukan penelusuran seberapa banyak dan seberapa masif mahasiswi setempat yang mengenakan jilbab dan cadar di kampus. Menurut Abad, berdasarkan pantauan belum ada mahasiswi IAIN dari Indonesia yang mengenakan cadar.

Mereka yang bercadar merupakan mahasiswi asal wilayah selatan Thailand atau yang lebih sering disebut dengan muslim etnis Pattani. Ada sekitar 170 mahasiswa yang aktif di IAIN Tulungagung yang berasal dari etnis Pattani.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement