REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Riau (Pemprov Riau) menggelar apel siaga untuk menyiapkan kesiagaan dalam menghadapi musim kemarau dan pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dalam apel yang digelar di halaman kantor Gubernur Riau, turut dihadiri berbagai pihak terkait. Mulai dari unsur pemerintah pusat, daerah, swasta dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim, mengapresiasi keterlibatan aktif berbagai pihak dalam upaya pencegahan dan penanggulangan asap akibat kebakaran hutan dan lahan, khususnya di Provinsi Riau. Termasuk peran aktif swasta didalamnya.
"Dulu penanganan baru secara parsial, tapi sekarang bergabung swasta dan pemerintah," ujar Wan Thamrin Hasyim.
Ia mengatakan, dengan peran serta seluruh pihak, membuat monitoring terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan dapat terpantau dengan baik. Sehingga pencegahannya menjadi lebih maksimal. Sebelumnya Pemprov Riau telah menetapkan status siaga karhutla di Riau ditetapkan pada 19 Februari 2018.
"Karena itu kita berterima kasih pada pihak-pihak yang turut berkontribusi melakukan pemadaman karhutla ini," kata Wan Thamrin.
Sinar Mas Forestry dari APP Sinar Mas merupakan salah satu pihak yang terlibat aktif. Yakni dengan menyiagakan Regu Pemadam Kebakaran (RPK), berbagai macam peralatan dan kendaraan pemadam, serta situation room center sebagai pusat pendistribusian informasi mengenai deteksi hotspot dan fire spot secara realtime di seluruh lahan konsesi APP Sinar Mas dan mitra pemasoknya.
"Kami siap dan mendukung penuh Pemprov Riau dalam menanggulangi dan mencegah bencana kebakaran lahan dan hutan,” ujar Direktur Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas Suhendra Wiriadinata dalam keterangan tertulis, Jumat (10/3).
Sebelum penetapan status siaga, Suhendra menjelaskan, RPK yang disiagakan telah menurunkan tim darat 2 regu RPK dan tim udara heli waterbombing untuk membantu pemerintah daerah Pelalawan pada kebakaran yang terjadi di lahan masyarakat Pulau Muda kecamatan Teluk Meranti Pelalawan. Juga karhutla di lima kabupaten/kota lainnya, yakni Kabupaten Meranti, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kota Dumai.
Pemadaman dilakukan melalui tim darat (RPK) yang lengkap dengan peralatannya, serta pemadaman oleh tim udara dengan mengerahkan tiga heli (dua jenis Superpuma dengan kapasitas 5.000 liter air sekali bombing dan satu unit heli jenis Bell 412 dengan kapasitas 2.000 liter air).
Hingga kini, sudah dilakukan 590 kali bombing dengan total air yang telah dibombing sekitar 3 juta liter.
Selain itu, untuk memantau hotspot dan firespot pihaknya mengoperasikan 28 unit pesawat nirawak drone dan 12 unit CCTV 360 derajat termasuk CCTV infrared yang bisa melihat kebakaran pada malam hari.
Semua persiapan dan kesiapan serta penanganan karhutla tadi terintegrasi dan dikontrol di Situation Room baik di pusat (Jakarta) maupun di daerah.
Untuk kesiapan pencegahan dan penanganan karhutla tahun 2018 di Riau, selain mengoperasikan tiga heli waterbombing, Sinar Mas Forestry Riau juga menyiapkan RPK dengan jumlah lebih dari 900 personel yang tersertifikasi Manggala Agni, 500 orang anggota Masyarakat Peduli Api (MPA), 41 menara pemantau api, 30 unit Fire truck, 31 mobil patroli, 74 sepeda motor patroli, 27 mobil tangki, 5 unit airboat yang beroperasi di air dan rawa, serta 614 mesin pemadam.
“Hal ini merupakan komitmen kami untuk bersama-sama dalam pencegahan kebakaran hutan, dan sejalan dengan komitmen perlindungan hutan kami yang tertuang dalam Forest Conservation Policy," ujar Suhendra.