Ahad 11 Mar 2018 17:54 WIB

Tommy Soeharto Belum Tentukan Arah Dukungan Pilpres 2019

Partai Berkarya akhir pekan ini menggelar Rapat Pimpinan Nasional di Solo.

Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto (ketiga kiri) didampingi Ketua Umum Neneng A Tuti (kedua kiri), Ketua Dewan kehormatan Muchdi PR (kanan) dan Ketua Dewan Pertimbangan Tedjo Edhy Purdijatno (kiri) memukul gong saat pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) III Partai Berkarya di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/3). Rapimnas yang akan berlangsung hingga 13 Maret tersebut membahas strategi pemenangan Partai Berkarya di Pemilu Legislatif dan posisi politiknya pada Pilpres 2019.
Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto (ketiga kiri) didampingi Ketua Umum Neneng A Tuti (kedua kiri), Ketua Dewan kehormatan Muchdi PR (kanan) dan Ketua Dewan Pertimbangan Tedjo Edhy Purdijatno (kiri) memukul gong saat pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) III Partai Berkarya di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/3). Rapimnas yang akan berlangsung hingga 13 Maret tersebut membahas strategi pemenangan Partai Berkarya di Pemilu Legislatif dan posisi politiknya pada Pilpres 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Partai Berkarya hingga saat ini belum menentukan dukungan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Alasannya, Partai Berkarya masih menunggu perkembangan politik yang terjadi di dalam negeri.

"Kami masih fokus pada perolehan kursi di parlemen," kata Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau akrab disapa Tommy Soeharto di sela acara Rapat Pimpinan Nasional III DPP Partai Berkarya di Hotel Lor In Solo, Ahad (11/3).

Mengenai sikap Partai Berkarya kepada pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla saat ini, pihaknya memilih untuk bersikap objektif.  "Kami objektif saja, apa yang dilakukan baik oleh pemerintah untuk rakyat akan didukung. Misalnya dana desa, kalau dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat ya kami dukung," katanya.

Mengenai dana desa tersebut, dikatakannya, saat ini mencapai Rp 1,5 miliar diberikan ke setiap desa. Meski demikian, sesuai dengan juklak dan juknis dana tersebut bukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa tetapi untuk infrastruktur. "Padahal mengenai infrastruktur ini masuknya ke APBN dan APBD. Ini yang harus dikoreksi, seharusnya untuk rakyat," katanya.

Sementara itu, pihaknya berharap agar pemerintah segera mencari solusi terkait permasalahan negara, salah satunya utang. Ia mengatakan jika utang terus dibiarkan maka akan menjadi tanggungan anak cucu kelak.

"Utang ini harus diatasi oleh pemerintah sekarang dan ke depan. Ini harus segera dicarikan solusi," katanya.

Sebelumnya, pada pembukaan Rapimnas tersebut Tommy yang juga diusung sebagai Ketua Umum Partai Berkarya menargetkan partai tersebut dapat menguasai kursi DPR periode 2019-2024. Putra bungsu Presiden RI Soeharto tersebut menargetkan Partai Berkarya paling sedikit dapat meraih 80 kursi di DPR RI pada pemilihan legislatif mendatang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement