REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wakil Presiden Jusuf Kalla memaparkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia di masa depan. Menurutnya semakin bertambahnya jumlah penduduk Indonesia akan berdampak pada kebutuhan pangan, kebutuhan lapangan pekerjaan, kebutuhan lahan tinggal, kebutuhan energi, dan lainnya.
Bertambahnya jumlah penduduk menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Ia memprediksi saat Indonesia memasuki usia ke-100 tahunnya, penduduk Indonesia sudah melampaui 300 juta jiwa. Saat yang sama, penduduk dunia mencapai 9 miliar jiwa.
Mau tak mau, hal itu berdampak pada kebutuhan pangan yang lebih besar. Di lain sisi, kata dia, akan terjadi masalah ketika lahan untuk pertanian menipis karena semakin banyaknya hunian, perkantoran, hingga industri.
(Meningkatnya jumlah penduduk) itu kondisi yang tak mungkin dihindari, lalu bagaimana memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kondisi seperti itu. Apa solusinya?, kata Jusuf Kalla dalam orasi di Dies Natalis ke-42 Universitas Sebelas Maret (UNS) pada Senin (12/3).
Tak hanya itu, kata JK, kebutuhan manusia akan energi di masa mendatang terus meningkat. Kehidupan manusia di masa depan pun tak akan bisa lepas dari pemanfaatan energi. Sementara ia memberikan catatan bagaimana upaya untuk tetap menjaga lingkungan dan alam agar tetap lestari.
Di lain sisi, kata JK sejumlah negara yang telah menghadapi berbagai persoalan, seperti Jepang misalnya, salah satunya yakni kekurangan tenaga kerja muda berkualitas telah melakukan percepatan dengan otomatisasi dan robotisasi.
"Solusinya adalah teknologi, kita tak bisa bersaing kalau teknologi kita ketinggalan. Di lain sisi kita harus bisa menjalankan teknologi," katanya. JK berharap kampus mampu menghasilkan lulusan-lulusan yang dapat menjawab tantangan masa depan.
Dalam kesempatan itu, JK juga memperoleh penghargaan Parasamya Anugraha Dharma Krida Baraya dari UNS. Gelar kehormatan itu diberikan karena Ia dinilai berperan penting khususnya dalam bidang sosial kemanusiaan. JK dinilai sebagai tokoh yang terus mengupayakan hadirnya kedamaian dan kerukunan umat beragama.