Kamis 15 Mar 2018 04:00 WIB

Harga Cabai Keriting di Pekanbaru Tembus Rp 55 Ribu per Kg

Kenaikan harga cabai keriting ini untuk cabai yang berasal dari Bukittinggi dan Jawa.

 Pedagang sedang mengatur dagangan cabai merah keriting di pasar tradisional. ilustrasi
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pedagang sedang mengatur dagangan cabai merah keriting di pasar tradisional. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru mencatat harga cabai keriting di pasar tradisional setempat pekan ini alami kenaikan. Bahkan harganya sudah menembus angka Rp 55 ribu per kilogram (kg).

"Ada kenaikan harga cabai keriting di pasar Pekanbaru sebesar Rp10.000 per kilogram, " kata Ingot Ahmad Hutasuhut di Pekanbaru, Rabu (14/3).

Ingot menjelaskan naiknya harga cabai keriting ini dialami oleh dua jenis yakni yang berasal dari Bukittinggi dan Pulau Jawa. Kenaikan harga cabai ini ujarnya dikarenakan memang modal penjualan dari sentra pemasok naik, akibat menurunnya pasokan.

"Memang distribusi lancar, tetapi pasokan cabai di sentra penghasil menurun, " ujarnya.

Menurut Ingot dari data harga yang dicatat pada beberapa pasar pekan ini cabai keriting asal Bukittinggi sebelumnya Rp 4 ribu per kg kini menjadi Rp 55 ribu per kg. Sementara harga cabai keriting Jawa juga naik namun tidak setinggi cabai Bukit yakni Rp 3.000 per kg.

"Harga awal cabai keriting Jawa Rp 45 ribu per kilogram kini menjadi Rp 48 ribu per kilogram," tuturnya.

Dikatakan Ingot tidak hanya cabai, harga bawang merah dan bawang putih juga ternyata mengalami kenaikan harga. "Bawang merah naik Rp 2.000 dari harga awal Rp 22 ribu kini menjadi Rp 24 ribu per kilogram. Sementara harga bawang putih naik Rp1.000 dari harga awal Rp 25 ribu kini menjadi Rp 26 ribu per kilogram," ucapnya.

Ingot menambahkan disatu sisi harga cabai rawit dan cabai hijau justru mengalami penurunan. "Cabai rawit turun Rp 4.000 dari Rp 60 ribu kini menjadi Rp 56 ribu per kilogram. Sementara harga cabai hijau turun Rp 5.000 per kilogram dari harga awal Rp 35 ribu menjadi Rp 30 ribu," imbuhnya.

Meri (40) warga Tangkerang mengakui kenaikan harga cabai keriting memberatkan ekonomi keluarga, di tengah lesunya daya beli. "Saya terpaksa menyikapi dengan mengganti cabai keriting dengan rawit karena lebih murah, " kata dia.

Ia berharap harga ini tidak terus naik karena memang tidak lagi perayaan keagamaan. Seperti Idul Fitri dan Natal.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement