REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Parlemen Malaysia akan dibubarkan pada 28, 29 atau 30 Maret. Pembubara ini akan membuka jalan bagi pemilihan umum, yang harus diadakan pada Agustus, kata surat kabar The Star pada Kamis (15/3) tanpa memberikan sumber untuk laporan itu.
Surat kabar tersebut mengatakan, pemerintahan baru akan terwujud sebelum pertengahan Mei, menunjukkan bahwa tanggal pemilihan umum ditetapkan pada akhir April atau awal Mei.
Pengamat dan sumber partai berkuasa mengatakan pada minggu ini bahwa Perdana Menteri Najib Razak percaya diri akan kemenangannya dalam pemilihan umum itu dan bahwa pemungutan suara tersebut dapat diadakan pada awal April. Masa pemerintahan saat ini berakhir pada 24 Juni.
Gejolak Pemerintahan Najib Razak
Pemerintah Najib telah tercemar oleh skandal, terutama mengenai dana investasi yang dikelola negara, 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Skandal tersebut telah membawa perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kekuatan politik di Malaysia, di mana pemerintahan sebuah partai yang memegang kekuasaan sejak kemerdekaan Malaysia dari Inggris pada 1957 dapat terancam.
Mantan perdana menteri Mahathir Mohamad, yang membantu membangun Perhimpunan Bangsa Melayu Bersatu, yang berkuasa, dan aliansi oposisinya, muncul sebagai penantang utama Najib, yang menyangkal melakukan kesalahan pada 1MDB.