REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus penyerangan yang dilakukan orang tak dikenal pada seorang santri di Ponpes Raudhatul Falah, Kecik, Tanon, Sragen. Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman membenarkan adanya peristiwa kekerasan yang dialami Udin (17 tahun) salah satu santri Ponpes Raudhatul Falah.
Arif menjelaskan, berdasarkan informasi yang dikumpulkan kepoliaian, korban diserang saat sedang beristirahat di kamarnya. Seorang tak dikenal masuk ke kamar korban dan menutup wakah dan tubug korban menggunakan sarung. Korban pun mendapat pukulan di bagian perut. Pelaku juga menindih tubuh korban dengan sekarung gabah kering yang terdapat di kamar korban. Korban pun tak sadarkan diri.
"Korban ini warga Wonosobo yang tinggal (mengaji) di Abah Umar. Korban ditutupi sarung dan dipukul di perut lalu ditindih pakai gabah, saat ini kami masih memperdalam di TKP," kata Arif pada Kamis (15/3).
Arif pun mengimbau, masyarakat tak resah dengan kejadian tersebut. Terlebih, kata dia, banyak informasi yang menyebut pelaku menggunakan penutup wajah saat melakukan penyerangan.
Baca Juga: Pria 'Ninja' Serang Santri Ponpes Raudhatul Falah Sragen
Menurut Arif, hingga saat ini tak satu pun saksi dari warga yang melihat pelaku saat melarikan diri. "Karena pada saat kejadian tak ada yang melihat, korban pun tak bisa melihat karena ditutup pakai sarung," katanya.
Sementara itu, korban langsung dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri. Dari pantauan Republika,co.id di lokasi kejadian, Ponpes Raudhatul Falah ramai oleh warga yang penasaran untuk memperoleh informasi terkait penyerangan terhadap santri Kiai Umar Fauzi. "Kami masih menyelidiki motif pelaku dan lainnya. Saat ini korban dalam kondisi baik," katanya.