Kamis 15 Mar 2018 18:18 WIB

Ini Kronologi Penyerangan Terhadap Santri

Pelaku diduga hendak mencuri barang-barang milik santri.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agus Yulianto
Pimpinan Ponpes Raudhatul Falah Sragen Kiyai Umar Fauzi di kamar santrinya yang mendapat serangan dari orang tak dikenal.
Foto: Republika/Andrian Saputra
Pimpinan Ponpes Raudhatul Falah Sragen Kiyai Umar Fauzi di kamar santrinya yang mendapat serangan dari orang tak dikenal.

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN --- Warga Desa Kecik Sragen heboh pasca terjadinya serangan  yang dilakukan orang tak dikenal pada salah satu santri Pondok Pesantren Raudhatul Falah, Sragen. Pelaku melakukan pemukulan hinga menindih korban dengan sekarung gabah sampai tak sadarkan diri.

Pengasuh ponpes Raudhatul Falah, Kiai Umar Fauzi saat ditemui Republika pada Kamis (15/3) menjelaskan kronologi serangan yang menimpa santrinya itu. Pada Rabu (14/3) siang, seorang santrinya bernama Udin (17 tahun) tengah beristirahat di kamar pondok.

Saat itu, kata Umar, tak satupun santri berada di dalam pondok karena sejumlah santri sedang mengikuti acara pernikahan sementara lainnya sedang membeli kitab.

"Santri yang menginap di sini cuma enam orang semua dari Wonosobo, banyaknya santri yang pulang pergi karena rumahnya dekat. Lah, Udin sendirian di kamar, yang lainnya ada kegiatan," kata Umar.

Saat sedang istirahat, kata Umar, orang tak dikenal masuk ke kamar Udin melalui pintu belakang. Santrinya itu langsung ditutupi menggunakan sarung hingga tak bisa melihat pelaku. Udin yang mencoba berontak, dipukuli dibagian perut. Orang tak dikenal itu pun menindih tubuh Undin dengan sekarung gabah hingga tak sadarkan diri.

Tak berapa lama, kata Umar, seorang santrinya masuk ke pondok dengan bangunan rumah sederhana. "Ia mendengar suara lirih dari salah satu kamar yang tertutup. Santri saya itu dengan ada yang merintih, lalu ketuk-ketuk pintu susah akhirnya didobrak," kata Umar.

Udin pun dalam kondisi setengah sadar. Sementara kondisi kamar acak-acakan. Kain penutup jendela kamar pun sobek. Umar menduga, pelaku langsung kabur setelah melakukan penyerangan melalui jendela kamar. Pihak pesantren pun langsung membawa Udin ke rumah sakit agar mendapatkan perawatan.

Umar menduga, pelaku hendak mecuri di Pesantren. Meski demikian, saat kejadian tak ada satupun barang yang hilang. "Mungkin mau mencuri karena sebelum-sebelumnya sudah sering ada yang mencuri lampu, saklar, hendphone santri," katanya. Kasus ini pun tengah dalam penyelidikan Polisi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement