REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Shalat tarawih merupakan salah satu amalan yang memberikan tambahan nilai besar pada ibadah puasa Ramadhan. Di antaranya, adalah menghapus dosa-dosa di masa lalu. Hal itu sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah ra: "Siapa yang shalat malam pada Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu." (HR. Bukhari).
Namun demikian, Ketua Daarul Qur'an Tarmizi As Shidiq mengatakan, pentingnya untuk mengondisikan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tarawih agar shalat sunnah tersebut dapat dijalankan dengan khusyuk dan optimal. Ia mengatakan, salah satu faktor yang mempengaruhi itu ialah bermakmum pada imam pilihan.
Menurutnya, seorang imam haruslah memenuhi syarat pokok afdholiyah, seperti hafizh Alquran dan suaranya merdu serta mampu mentadabburkan (menghayati) ayat-ayat Alquran yang dibacakannya. Karena hal itulah, ia mengatakan PPPA Daarul Qur'an akan menyelenggarakan program Tarawih 300 Masjid pada bulan Ramadhan tahun ini.
Hal itu, menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan kaum Muslimin akan imam pilihan. Tarmizi menjelaskan, program tersebut merupakan layanan Daqu untuk menyediakan imam-imam pilihan guna memimpin Tarawih dan memberikan kuliah tujuh menit (kultum) Ramadhan.
"Kita menyediakan imam pilihan untuk memimpin shalat Tarawih. Para imam ini masih muda, santri atau alumni Daarul Quran, hafizh Quran, bersuara merdu, dan piawai membawakan tausiyah," kata Tarmizi, saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (15/3).
Dalam hal ini, dia mengatakan, Daqu akan menyiapkan tenaga imam-imam muda. Mereka di antaranya merupakan santri di usia SMP dan SMA, yang berasal dari pesantren tahfizh Daqu, pesantren, rumah tahfizh atau rumah tahfizh Takhassus. Imam yang dipersiapkan, menurutnya, mencakup dari kalangan laki-laki maupun perempuan, yang memang memiliki kualitas secara bacaan dan memiliki banyak hafalan juz.
Tarmizi memaparkan, bentuk penyelenggaraan program Tarawih 300 Masjid tersebut. Ia menuturkan, Daqu akan mengadakan Tarhib Ramadhan pada awalan sebelum Ramadhan. Dalam hal ini, Daqu akan mengadakan seminar atau dialog dengan imam-imam muda yang mereka bimbing sebagai kader dari pesantren. Kegiatan itu dilaksanakan di beberapa kota seperti di Makassar, Bandung, Yogyakarta, dan beberapa tempat lainnya.