REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) tidak mempersoalkan penambahan satu nomor pertandingan dalam cabang olahraga angkat besi Asian Games. Hal ini untuk menanggapi surat balasan dari Federasi Angkat Besi Asia (AWF) tentang nomor kelas 62 kilogram yang batal dihapus.
"Saya rasa tidak ada masalah. Nomor pertandingan kurang sedikit, tambah sedikit tidak masalah, selama kontingen kita sebagai tuan rumah tetap punya prestasi," kata Ketua Inasgoc Erick Thohir di sela-sela sosialisasi jam bumi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (15/5).
Erick yang juga menjabat sebagai ketua umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengatakan, para pemangku kepentingan olahraga di Indonesia, termasuk pemerintah, tidak akan mengorbankan prestasi para atlet Tanah Air dalam kejuaraan internasional. "Kami akan bekerja keras dengan melakukan lobi demi kesuksesan Asian Games yang bukan hanya soal penyelenggaraan, melainkan juga terkait prestasi," jelas dia.
Namun, Erick tidak dapat memastikan total nomor pertandingan dalam Asian Games akan menjadi 463, menyusul langkah Indonesia untuk tetap mempertahankan kelas 62 kilogram cabang angkat besi dan menyesuaikan permintaan AWF tidak ada nomor pertandingan dalam Olimpiade Tokyo 2020 yang dikurangi.
"Kami akan melaporkan kepada Dewan Pengarah Asian Games soal balasan surat dari AWF itu untuk menjadi keputusan. Tapi, kami tetap membuktikan untuk memperjuangkan kepentingan kontingen kita sebagaimana pengajuan cabang olahraga yang sebelumnya tidak ada dalam Asian Games," ujar Erick.
Sebelumnya, AWF telah membalas surat permintaan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk tetap mempertahankan kelas 62 kilogram dalam Asian Games.
Namun, AWF meminta tidak ada pengurangan kelas pada pertandingan putra terutama nomor kelas yang ada dalam Olimpiade Tokyo 2020 sehingga nomor kelas putra akan menjadi delapan kelas sebagaimana pada Olimpiade Rio 2016.