REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Maman Wijaya mengajak masyarakat untuk menonton film-film Indonesia di bioskop untuk memperingati Hari Film Nasional yang diperingati pada 30 Maret 2018.
"Jangan ngomong cinta film Indonesia, kalau sepanjang Maret ini tidak menonton film Indonesia di bioskop," kata Manan dalam Taklimat Media Perayaan Hari Film Nasional 2018 di Jakarta, Jumat (16/3).
Maman mengatakan pada Jumat (30/3), seluruh bioskop di Indonesia akan serempak menayangkan film-film Indonesia. Pusat Pengembangan Perfilman sudah berkerja sama dengan pengelola bioskop untuk memutar film-film Indonesia.
Menurut Maman, perayaan Hari Film Nasional 2018 merupakan wujud nyata kecintaan pemerintah dalam mengembangkan perfilman Indonesia.
"Pemerintah ingin Hari Film Nasional dimiliki oleh seluruh masyarakat, terutama komunitas film. Saya pribadi ingin Hari Film Nasional dirayakan seperti 17 Agustus, semua orang merayakan secara bersama-sama," tuturnya.
Maman mengatakan Maret 2018 merupakan Bulan Film. Sepanjang Maret akan diadakan kegiatan-kegiatan seputar perfilman yang puncaknya pada 30 Maret.
"Akan ada nonton bareng di 199 titik di seluruh Indonesia. Dari 199 titik itu, 116 dilakukan melalui mobil bioskop keliling, 63 dilakukan di 63 sekolah dan 20 titik pemutaran film menggunakan alat putar yang disediakan Kementerian bekerja sama dengan di perguruan tinggi," katanya.
Pemutaran film di perguruan tinggi bekerja sama dengan komunitas kine yang ada di perguruan tinggi tersebut. Selain pemutaran film, juga diadakan diskusi film.
Taklimat Media Hari Film Nasional dihadiri sejumlah tokoh perfilman, yaitu Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) 56 Marcella Zalianty dan Wakil Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia Dewi Umaya.
Juga hadir aktor dan produser muda Darius Sinathrya serta aktor dan aktris senior Slamet Rahardjo, Niniek L Kariem dan Ray Sahetapy.