REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York menyelenggarakan pemutaran film Kartini di Markas Besar PBB di New York, Senin (19/3) waktu setempat.
"Film Kartini diputar di PBB untuk tunjukkan kepada berbagai negara di dunia mengenai perjuangan dan kemajuan perempuan Indonesia untuk dorong emansipasi dan pemberdayaan perempuan," demikian disampaikan Wakil Tetap RI untuk PBB, Dubes Triansyah Djani, dalam pernyataan pers, Selasa (20/3).
Pemutaran film Kartini yang menggambarkan sejarah perjuangan emansipasi dan pemberdayaan perempuan Indonesia diputar bersamaan dengan pertemuan Commission on the Status of Women (CSW) ke-62 yang berlangsung selama dua minggu di Markas Besar PBB, New York, sejak tanggal 12 Maret 2018.
Kartini adalah sebuah film biografi dari tokoh perjuangan emansipasi wanita Indonesia, Kartini, yang dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo. Sutradara film Kartini, Hanung Bramantyo, juga hadir pada pemutaran film di PBB tersebut untuk berdiskusi dengan delegasi berbagai negara yang berpartisipasi pada CSW.
"Saya senang dengan sambutan hangat delegasi CSW terhadap film Kartini dan berharap dapat jadi inspirasi untuk semakin mendorong perjuangan perempuan di berbagai negara untuk mencapai kesetaraan dengan laki-laki," kata Hanung.
Pemutaran film ini merupakan salah satu inisiatif PTRI NY di sela-sela CSW62 untuk menyampaikan berbagai pencapaian nasional dalam mengatasi tantangan yang dihadapi perempuan melalui penguatan kerangka hukum, akses ekonomi, pendidikan dan kesehatan, serta pemanfaatan IT.
Acara ini juga memiliki makna lebih dalam kerangka kampanye yang sedang dimajukan Indonesia untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020. "Perempuan Indonesia bahkan turut aktif memupuk budaya damai di berbagai belahan dunia, khususnya melalui misi-misi penjaga perdamaian PBB," kata Dubes Djani.
Pertemuan Commission on the Status of Women merupakan pertemuan tahunan PBB yang dilaksanakan setiap bulan Maret, sejalan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional yang jatuh setiap 8 Maret. CSW62 dihadiri oleh 87 menteri dan pejabat tinggi dari 163 negara.