Rabu 21 Mar 2018 13:29 WIB

Soal Masjid di Papua, Ini Hasil Pertemuan PGI dan MUI

Kedua belah pihak setuju persoalan itu harus dilokalisasi menjadi persoalan daerah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Musyawarah Tokoh Sepakat Bentuk Tim Penyelesaian Masalah Masjid Al Aqsha Sentani (Foto: Kemenag.go.id)
Foto: Foto: Kemenag.go.id
Musyawarah Tokoh Sepakat Bentuk Tim Penyelesaian Masalah Masjid Al Aqsha Sentani (Foto: Kemenag.go.id)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Henriette Tabita Lebang telah berkunjung ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Selasa (20/3) kemarin. Dia bertemu dengan Ketua Umum MUI Prof KH Ma'ruf Amin untuk membahas pembangunan Masjid Al-Aqsha yang dipersoalkan di Sentani, Jayapura, Papua.

Dalam pertemuan tersebut, PGI dan MUI mengimbau agar semua pihak tidak terpancing dan terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang sengaja ingin memanfaatkan adanya kejadian ini. "MUI dan PGI mengimbau kepada semua pihak untuk menahan diri, tidak terpancing dan terprovokasi oleh pihak-pihak yang sengaja ingin membuat kekacauan dengan memanfaatkan kasus ini," ujar Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid Sa'adi dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (21/3).

Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesepahaman yang di antaranya kedua belah pihak setuju bahwa persoalan tersebut harus dilokalisasi menjadi persoalan daerah dan jangan sampai berkembang di daerah lain.

"PGI maupun MUI sepakat untuk mendorong adanya penyelesaian secara cepat dan bermartabat melalui musyawarah antartokoh-tokoh agama setempat dengan mengedepankan semangat musyawarah, toleransi, dan kekeluargaan," ucapnya.