Rabu 21 Mar 2018 17:29 WIB

Pemkot Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir Cicaheum

Status tanggap darurat ini akan ditetapkam hingga kondisi normal

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ratna Puspita
Warga dan petugas kebersihan bergotong-royong membersihkan lumpur sisa banjir yang memenuhi Jalan di kawasan Cicaheum, Kota Bandung, Rabu (21/3).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Warga dan petugas kebersihan bergotong-royong membersihkan lumpur sisa banjir yang memenuhi Jalan di kawasan Cicaheum, Kota Bandung, Rabu (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bandung Muhamad Solihin meninjau langsung lokasi banjir bandang yang menerjang pemukiman warga di Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati dan Kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong, Rabu (21/3). Atas kejadian tersebut, dia menetapkan status tanggap darurat bencana.

"Kondisi sekarang iya kita siapkan tanggap darurat," kata Solihin di posko bencana Kelurahan Cicaheum usai meninjau lokasi.

Ia pun menyebutkan status tanggap darurat ini akan ditetapkam hingga kondisi normal. Sekarang ini, banyak rumah warga yang rusak akibat banjir.

"(Tanggap darurat) sampai dengan kondisi normal. Batas waktunya sampai kondisi ini bisa terselesaikan dengan baik," ujarnya.

Menurut Solihin, banjir yang terjadi kemarin sore tergolong kejadian luar biasa. Padahal, kata dia, hujan yang turun tidak begitu lama. Namun, air mengalir dengan deras disertai lumpur.

Dia mengatakan, banjir ini terjadi di lokasi yang tidak diprediksikan. Ia mengatakan petugas fokus pada antisipasi di daerah langganan banjir seperti Gedebage.

Ia mengatakan menindaklanjuti kejadian ini, bantuan langsung didistribusikan kepada warga. Bantuan diberikan berupa sembako, obat-obatan, air bersih, dan peralatan keseharian lainnya.

"Dari Dinas ketahanan Pangan ada beras. Dari Dinsos dan Diskar berbagai bantuan juga sudah disampaikan. Dari masyarakat juga sudah banyak berikan bantuan dan semua satu pintu melalui posko," tuturnya.

Selain itu bagi anak-anak sekolah juga akan diberikan bantuan seragam dan alat-alat sekolah dari Dinas Pendidikan. Mereka juga akan diberikan pendampingan untuk mengantisipasi trauma dari Dinas Sosial. Sementara untuk bangunan yang rusak, dia mengatakan, Pemkot Bandung akan memberikan bantuan dalam program rumah tidak layak huni (rutilahu).

Bersama-sama

photo
Tumpukan sampah sisa banjir bandang di angkut menggunakan truk di Cicaheum, Kota Bandung, Rabu (21/3). (Republika/Edi Yusuf)

Pemkot Bandung juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan kabupaten/kota di sekitar untuk menangani persoalan banjir. Banjir menjadi salah satu persoalan yang kerap melanda Kota Bandung.

Solihin mengatakan penanganan banjir harus dilakukan bersama-sama. Solihin menyebutkan penanganan banjir harus terintegrasi. Kondisi ini dinilai saling terkait karena wilayah yang saling berdampingan mulai dari Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung.

Apalagi, banjir yang tidak hanya di Kota Bandung, tetapi hingga Kabupaten Bandung. “Penanganan kondisi seperti ini tidak bisa dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung, tetapi daerah otonom lainnya ini. Kondisi harus diselesaikan bersama," kata Solihin. 

Ia menuturkan banjir kerap terjadi akibat derasnya aliran sungai dari kawasan hulu atau Bandung Utara. Hal ini terjadi karena daerah resapan air yang semakin minim di daerah tersebut akibat masifnya pembangunan.

"Yang harus diantisipasi yakni pembangunan di Bandung Utara. Walaupun pemerintah Bandung barat pemerintah provinsi juga perizinan di sana sudah sangat ketat. Tapi kadang kadang tentang pembukaan lahan pertanian sulit dicegah," ujarnya.

Karena itu, ia juga akan berkoordinasi dengan Pemprov Jabar seiring dengan program Citarum Harum yang juga bertujuan mencegah banjir di Bandung Raya. Program ini, dia mengatakan, bukan hanya pembersihan sungai tapi juga pelestarian hulu dengan penanaman pohon untuk resapan air.

Ia menyebutkan dalam waktu dekat, Pemprov Jabar akan menggelar Musrembang tingkat provinsi. Dalam kegiatan tersebut, ia akan mengusulkan penanganan banjir secara terintegrasi dengan kota kabupaten terkait serta provinsi.

“Kami akan bahas sama sama karena kepentingan bukan untuk Kota Bandung saja," ucapnya.

Sebelumnya banjir bandang menerjang kawasan Cicaheum Kota Bandung. Aliran air berasal dari luapan air Sungai Cipamokolan yang mengalir dengan sangat deras. Akibatnya, belasan rumah rusak berat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement